Untuk Kerukunan Umat , Pemkot Siap Ganti Ornamen Lampu Penerangan Kalipasir
detaktangsel.comKota TANGERANG - Terkait keluhan warga mengenai ornamen lampu penerangan jalan yang berciri khas etnis China di Kampung Kalipasir kelurahan Sukasari kecamatan Tangerang, disangkal oleh Kadis Bapedda bahwa lampu tersebut tidak berpihak kepada salah satu suku.
Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Said Endrawiyanto, menyangkal terkait adanya lampu penerangan yang berciri khas etnis China berpihak kepada suku tertentu.
Menurutnya, pemasangan ornamen lampu penerangan yang terpasang di Kalipasir merupakan desain dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), dimana ornamen lampu tersebut lebih melihat ke dalam estetikanya tanpa melibatkan suku manapun.
" Ya, sebetulnya kalau melihat dari bentuk lampunya,saya rasa tidak ada masalah . Tidak terlihat ornamen tersebut berbentuk Tepekong. Selain itu, dari DKP belum ada kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Bangunan dan Lingkungan (RTBL)." ujarnya kepada wartawan detakbanten, Selasa (6/1/15).
Kendati demikian, pihaknya sangat menerima usulan dari warga Kalipasir untuk mengganti ornamen lampu penerangan yang berada di Kalipasir menjadi Kubah masjid atau yang lainnya. Katanya, pihaknya akan sangat terbuka dengan usulan warga Kalipasir terkait pembangunan Pasar Lama menjadi Kota Tua.
Tentunya, hal tersebut sangat membutuhkan kerjasama antara warga masyarakat Kalipasir dan sekitarnya dengan pihak pemerintah kota Tangerang . Hal tersebut dilakukan semata mata demi tertatanya pembangunan kota tua.
Masih menurut Said, pada prinsipnya pembangunan Kota Lama tidak berpihak kepada etnis tertentu dan agama tertentu, namun lebih menekankan kepada kerukunannya. Salah satu langkahnya akan ada penyesuaian dan penyempurnaan terhadap desain rencana bangunan dan lingkungannya yang ada di Kalipasir.
Dengan demikian pemerintah berharap, Pasar Lama bisa memunculkan icon kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin lama.
Sehingga kedepannya Kota Lama dan Benteng Heritage selain menjadi obyek wisata mampu menjadi pusat budaya masyarakat Kota Tangerang dengan kultur hetorogenitas masyarakat yang ada sejak bertahun tahun lamanya, katanya.
Adapun tahapan pembangunannya akan membutuhkan waktu 4 tahun kedepan. Dengan kisaran anggaran bisa mencapai 1 triliyun sampai dengan selesai pembangunannya.
"ya,kalau sekarang anggarannya belum terlihat secara pasti,sebab anggarannya bertahap dari APBD dan APBN ," pungkasnya lagi.
Sementara untuk saat ini pembangunan Kota Lama baru dimulai dari pemasangan lampu penerangan jalan dan drainase di dalam Pasar Lama.