Dalam momen peringatan hari lingkungan hidup ini, pihak penyelenggara dari Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan kampus UPJ sebagai penyedia tempat acara mengajak masyarakat untuk dapat berkontribusi baik secara individu maupun secara bersama-sama untuk terus menumbuhkan, meningkatkan kesadaran dan kepedulian secara konsisten dalam upaya memperbaiki lingkungan secara keberlanjutan.

"Langkah tersebut dapat kita mulai dari hal-hal kecil seperti memulai memilah sampah dari sumbernya, menghemat energi dan air, serta menggunakan kendaraan ramah lingkungan," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Wahyunoto Lukman.

Menurutnya, kepedulian dan komitmen Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam mengatasi dampak perubahan iklim, diantaranya : membangun teknologi pengelolaan sampah, yaitu incenerator, berupaya menambah jumlah TPS 3R dan bank sampah. Selain itu juga melakukan Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan dan peningkatan budaya lingkungan hidup di masyarakat dengan aktif mengikuti program pusat dan daerah berupa Program Kampung Iklim, sekolah adiwiyata dan penghargaan lingkungan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan, persoalan lingkungan hidup itu banyak berkaitan dengan keberlangsungan kehidupan umat manusia, keseimbangan antara alam dengan lingkungannya. Dari yang dihasilkan masyarakat adalah soal sampah, karenanya dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini kita mendapatkan bantuan 1.000 batang pohon tabebuya dari PT Jaya Real Property yang akan ditanam di banyak tempat di Kota Tangsel dan menjadi bagian dari taman-taman kota.

"Terkait dengan sosialisasi dalam pelestarian lingkungan hidup harus diawali dari kesadaran setiap individu masyarakat, termasuk masyarakat luas. Soal lingkungan hidup itu adalah persoalan kita semua. Jadi, kesadaran individu, kesadaran kolektif itu menjadi kunci dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup," papar Benyamin Davnie.

Sementara itu, lanjut Wali Kota, terkait dengan kualitas udara di Kota Tangsel sifatnya turun-naik yang dipantau melalui isbunet yang dimiliki oleh Kementerian Lingkungan Hidup. "Kalau hari ini, dalam kondisi bagus, tapi dalam dua hari terakhir turun naik, fluktuatif, tergantung juga dari gas buang, rumah kaca, dan lainnya. Dan yang menjadi perhatian Pemkot Tangsel juga pada penghijauan untuk dikembangkan lagi," ungkapnya lagi.

Kegiatan HLH 2024 tingkat Kota Tangsel tersebut diawali dengan senam bersama yang diikuti banyak komponen masyarakat, termasuk para pegiat dan penggiat lingkungan, Kelompok Swadaya Kamtibmas (KSK), para pelajar SLTA, SLTP, siswa SD, dan PAUD khusus dilibatkan dalam lomba menggambar bertema lingkungan alam.

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan grup marching band Gita Bahana Swara dari SDN Rawabuntu 01 serta musikal alat tradisional angklung dari binaan sekolah lainnya. Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel juga memberikan apresiasi para pegiat lingkungan dengan penyerahan plakat atas kesadaran masyarakat dalam membantu pemerintah dalam hal kelestarian lingkungan hidup, yang diselingi pembagian door prize bagi masyarakat yang hadir di lokasi acara. (Adv)