Seusai kegiatan peresmian tersebut, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Retno Prawati menjelaskan, selain sebagai pusat penampungan air dan pengendali banjir di kawasan seputar Ciater, Tandon juga berfungsi sebagai Argo Wisata.

Menurutnya, setelah pembuatan tandon tersebut, pihak DBMSDA selama tiga bulan melanjutkan proyek dengan pembangunan sarana pendukung lainnya, berupa gedung dan aula sebagai pusat kegiatan, serta membuka akses masuk ke area tandon sepanjang lebih kurang Satu Kilometer (1km) , menyisir saluran induk dan melewati halaman depan SMPN 19 Kota Tangerang Selatan.

Dijelaskan Retno, pembangunan tandon menggunakan dana bantuan dari Pemerintah DKI Jakarta sebesar Rp10 miliar. "Namun, yang digunakan hanya sekitar Delapan Miliar (Rp8 Miliar), ditambah anggaran tahun kemarin Tiga Miliar (Rp3M), jadi totalnya Rp11 Miliar," ungkapnya.

"Insya Allah, tahun ini rencananya akan dilaksanakan pembangunan akses jalan masuk. Tapi masih ada beberapa lahan yang belum selesai dibebaskan. Ada titik saluran air akan kita tutup di atas kali seperti jembatan, agak belok ke kanan sedikit agar tidak mengganggu SMPN 19, " pungkas Retno.