Pandeglang Krisis Air Bersih
detaktangsel.comEDITORIAL - Saat ini air sumur yang biasa digunakan mulai mengering. Ratusan warga di sejumlah wilayah berduyung-duyung membawa mencari sumber air bersih. Sementara kondisi air sungai sangat kotor serta bau lumpur. Tak layak untuk digunakan sebagai bahan baku minum.
Sumur dan air sungai yang biasa digunakan masyarakat setempat mulai sulit didapat. Selain kualitas yang jelek, debit air pun sudah mulai berkurang. Akibatnya, sebagian besar masyarakat, terutama yang tidak memiliki pompa air, kesulitan untuk mendapatkan bahan baku air minum.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang kurang tanggap mengatasi masalah krisis air bersih dan kekeringan. Bahkan, selama ini Pemkab Pandeglang terkesan lamban dalam menangani berbagai hal masalah yang berdampak hal sosial di masyarakat. Padahal, masalah kekeringan atau kesulitan air bersih seperti ini sangat krusial dan perlu penanganan cepat. Sehingga tidak berdampak buruk.
Pihak PDAM agar proaktif membantu menyalurkan air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan. Selain itu, masyarakat yang merasa kesulitan air bersih bisa mengajukan ke PDAM.
Sementara itu Pemerintah Provinsi Banten pun tidak jemput bola menyelesaikan permasalahan yang dihadapi warga masyarakat ini. Seharusnya antara Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Pemerintah Provinsi Banten bergandeng tangan. Masalah krisis air bersih ditangani semaksimal mungkin. Bisa jadi, krisis serupa terjadi pula di daerah lain, wilayah administrasi Pemerintah Provinsi Banten.
Sampak musim kemarau kali ini baru dialami warga di sejumlah wilayah Pandeglang. Tidak tertutup kemungkinan akan meluas ke daerah-daerah yang lain.
Otomatis bahaya gagal panen di depan mata. Berapa hektar sawah yang ditanami akan mengalami puso? Bila hal ini terjadi, julukan Banten menjadi daerah miskin tidak terelakkan.
Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Bagaimana mengentaskan warga dari krisis air bersih. Dengan demikian, warga Pandeglang bisa mengosumsi air layak untuk digunakan sebagai
bahan baku minum.
Salah satu cara, misalnya, pemerintah setempat melakukan gerakan pompanisasi. Atau, warga digratiskan mendaftar sebagai pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Tentu, PDAM setempat pun perlu dibenahi. Mampukah memasok air bersih yang berkualitas ke warga?
Itu masalah teknis. Yang penting, sejauhmana kemauan politik pemerintah setempat mengentaskan warga dari permasahan ini. Selama pemerintah setempat tidak mempunyai kemauan politik, seiring itu pula masalah krisis air bersih akan dialami warga setiap musim kemarau.