Butuh Lahan Lima Hektar Untuk Pembangunan Sport Centre
SERPONG-Untuk merealisasikan pembangunan kawasan sport centre, termasuk stadion, Pemkot Tangsel terkendala lahan. Untuk pembangunan tersebut, setidaknya dibutuhkan lahan seluas lima hektar.
Wakil Walikota Tangsel H. Benyamin Davnie mengatakan pembangunan sport center sudah masuk ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Untuk lahan masih mencari. Tetapi, sesuai Tata Ruang dan Tata Wilayah, lokasinya di Kecamatan Setu atau Serpong," ungkapnya, (27/12).
Dikatakan Bang Ben, sapaan akrab Wakil Walikota, pembangunan stadion tersebut, sebagai solusi terhadap minimnya sarana olahraga yang dimiliki Pemkot Tangsel.
Hal tersebut berimbas pada tidak berkembangnya atlet muda.
"Akibatnya, banyak atlet muda yang memiliki potensi, kurang berkembang karena tidak adanya pendukung sarana dan prasarana memadai," katanya.
Selama ini, kata dia, untuk tetap mengembangkan pelatihan para atlet, Pemkot meminjaman lokasi olahraga kepada pihak ketiga atau sekolah yang mempuyai fasilitas olahraga. Bang Ben mencontohkan, untuk latihan olahrga Basket ball dan Bulutangkis meminjam fasilitas di gedung Bina Nusantara, Serpong.
"Saat ini memang kita memiliki stadion mini Ciputat, tetapi ini belum cukup. Sebab, untuk atletik dan sarana olahraga lainnya belum ada," ujarnya.
Menurutnya dengan berolahraga dan mengukir prestasi dapat menghindari hal-hal negatif, seperti narkoba, seks bebas dan tawuran antar pelajar.
"Kita terus melakukan pembinaan pada para atlet. Diharapkan mereka tetap bersemangat untuk menampilkan yang terbaik, dan Pemkot terus melakukan pembenahan dalam pembinaan, maupun terus melakukan pantauan kepada para atlet," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangsel, H. Chaerudin menjelaskan, saat ini mempunyai tiga sarana olahraga, yakni : Stadion Mini Ciputat, Stadion Mini Parigi, serta lapangan Basket Ball yang baru diserahkan dari Pemkab Tangerang, yang berlokasi di Alam Sutera.
"Dengan adanya stadion, pembinaan atlet akan lebih optimal. Lantaran, sarana dan prasarananya lebih memadai," ujarnya. (Dev)