Dinas pemuda dan olahraga (Dispora) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membahas terkait pengenaan retribusi bagi penggunaan fasilitas olahraga milik Pemkot Tangsel. Penarikan retribusi itu sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2014 tentang Retribusi Daerah.

"Makanya kita sosialisasikan penarikan retribusi ini kepada insan olahraga, cabang olahraga, dan kelompok masyarakat," ungkapnya, ditemui di Serpong, Senin (21/3).

Menurutnya, penerapan retribusi ini untuk memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD). "Retribusi adalah salah satu pungutan daerah sebagai pembayaran, jasa atau pemberian yang diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan," katanya.

Dengan kata lain, sambung Chaerudin retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintah daerah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat guna menunjang pembangunan sarana dan prasarana di Kota Tangsel. "Kami memiliki beberapa sarana, seperti lapangan bola, gedung olahraga, lapangan tenis dan kolam renang yang tersebar di tujuh Kecamatan," ujarnya.

Sedangkan, untuk penerapan biaya retribusi, sambung Chaerudin, masih dalam pembahasan. Selaion itu diperlukan peraturan walikota (perwal) untuk memperkuat payung hukum. "Dispora akan membentuk unit pelaksana teknis (UPT) di tiap Kecamatan," katanya.

Dikatakannya, Dispora menerapkan retribusi tersebut untuk menambah pendapatan daerah dan akan dianggarkan targetan dalam APBD perubahan nanti. "Dispora menargetkan Rp 100 Juta dalam APBD perubahan," imbuhnya.

Sementara Walikota Airin Rachmi Diany menuturkan penarikan retribusi ini untuk kebutuhan operasional, kebersihan, biaya listrik dan keperluan lainnya," ucapnya.

Airin juga berkomitmen akan membangun sarana olahraga di setiap kecamatan. Hal ini untuk kebutuhan masyarakat dalam berolahraga. "Kita targetkan membangun sarana olahraga per Kecamatan," pungkasnya.