Karut Marut Seputar SPBG Serua
detaktangsel.com EDITORIAL – Rencana pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di kawasan padat penduduk Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan terus menuai aksi penolakan dari warga sekitar lokasi proyek.
Semula, proyek yang akan berdiri di atas lahan seluas +/- 5.500 meter persegi, yang merupakan lahan bekas bangunan (kios-kios) Pasar Mandiri Bukit Serua tersebut, tiba-tiba muncul rencana pembangunan proyek SPBG tanpa sepengetahuan warga dan tokoh masyarakat setempat.
Sosialisasi baru dilakukan Dirjend Migas Ahmad Wahyu Wardono, PT. Pertamina Engeenering Rizami Ichwan Lubis, pihak developer PT Barata Indonesia, S. Joko Pamungkas, setelah warga melakukan aksi penolakan.
Ketika sosialisasi di aula Kantor Kelurahan Serua, Selasa (10/12/2013) Ahmad Waluyo Wardono (AWW) menjelaskan, kepastian anggaran turun dari Kementerian Keuangan baru ada pada bulan Juli 2013, dan kegiatan pembangunan SPBG harus selesai di bulan Desember 2013. Namun, karena ada kesalahan di tingkat teknis (tidak adanya sosilisasi), maka proyek besar itu tak jua kunjung beres, hingga memasuki Triwulan Pertama tahun 2015.
"Pemenuhan kebutuhan Bahan Bakar Gas sudah cukup mendesak sebagai langkah konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan umum. Karena disamping cadangan gas bumi masih cukup banyak, juga harganya lebih murah dan ramah lingkungan," ungkapnya ketika itu.
Kemudian, entah apa yang terjadi, PT Barata pun akhirnya 'lempar handuk' atas pembangunan "mother point" tersebut, dan pelaksananya digantikan PT Torindo Utama Sakti (TUS). Namun, yang terjadi kemudian adalah demo warga yang berlangsung terus-menerus hingga tiga kali tanpa ada penyelesaian.