Tiga Ruang Kelas Nyaris Roboh Murid Dihantui Rasa Was-was
detaktangsel.com- SERPONG UTARA - Ratusan murid di SDN Paku Alam 2, Kelurahan Paku Alam, Serpong Utara dihantui rawa was-was. Soalnya, tiga ruang kelas yang digunakan atapnya nyaris roboh. Meskipun, tidak layak. Namun, hingga saat ini ruang kelas tersebut masih digunakan. Berdasarkan pantauan di lapangan, ketiga ruang kelas tersebut digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kelas 4, 5 dan 6. Di tiga ruang ruang tersebut atapnya bolong-bolong dan kontruksi atapnya nyaris ambruk. Selain itu, sebagian kaca ruang kelas pecah.
Kondisi tersebut dikeluhkan murid yang belajar di kelas tersebut. Bahkan, mereka was-was akan robohnya atap sekolah yang sudah dibangun puluhan tahun tersebut.
Salahseorang wali Murid SDN Paku Alam 2 Vira mengatakan kondisi ruang kelas saat ini memprihatinkan. Bahaya, ambruknya atap ruang kelas bisa terjadi kapan saja.
"Kami khawatir murid yang belajar. Tiba-tiba atapnya roboh," ungkapnya, ditemui di lokasi, Senin (11/8).
Dikatakan, atas kondisi tersebut, dirinya bersama wali murid lainnya berharap pemerintah setempat secepatnya memperbaiki sekolah yang beralamat di Kampung Kamurang Atas RT 04/RW 01 Kelurahan Paku Alam tersebut.
"Jangan sampai nunggu korban baru diperbaiki. Kami berharap secepatnya diperbaiki karena kondisinya memprihatinkan atapnya nyaris ambrol," katanya.
Kepala SDN Paku Alam 2 Kota Tangsel Yayat mengaku atap yang sudah banyak bolong sudah sejak 2011. Pihaknya, sudah mengajukan rehab ke dinas terkait. Namun, hingga saat belum ada realisasinya.
"Sudah kami laporkan dan sudah mengajukan untuk perbaikan. Namun, hingga saat ini belum diperbaiki," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya sudah dua kali mengajukan permohonan perbaikan dinas pendidikan kota setempat. Lantaran, tidak digubris, akhirnya melapor ke Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) beberapa waktu lalu.
"Kami juga sudah lapor ke Kemendiknas atas kondisi ini. Tapi belum juga ada tanggapan," ucapnya.
Kata dia, guru dan murid berharap, pemerintah daerah segera mencarikan solusi terkait kondisi di sekolah. Pasalnya, akibat kondisi sekolah yang kurang layak, jumlah peserta didik baru terus menurun sejak tiga tahun belakangan.
Tahun 2012 ada 20 yang mendaftar, tahun 2013 ada 15 murid dan tahun 2014 ada 15 murid. Jauh dibandingkan dulu yang mencapai ratusan pendaftar.
"Kalau kondisinya seperti ini, sekolah ini akan ditinggalkan masyarakat," terangnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangsel E. Wiwi Martawijaya mengaku belum menerima laporan adanya sekolah rusak di SDN Paku Alam 2.
"Saya belum menerima laporan SDN Paku Alam 2 dalam kondisi rusak. Saya bakal mengecek terlebih dahulu apakah ada usulan rehab di sekolah tersebut atau tidak," ujarnya.