Menurut Solihin, pembenahan tersebut perlu dilakukan karena keuntungan yang diraih perusahaan daerah tersebut per tahunnya cukup minim hanya Rp200 juta - Rp300 juta per tahunnya.

"Kalau sudah dilakukan pembenahan,tentunya bisa lebih besar dari itu," ujarnya , Selasa (30/12).

Dalam pembenahan tersebut,manajemen itu bisa dilakukan dengan kemauan dan kerja keras dari seluruh pihak terkait. Solihin juga mengatakan, manajemen itu tidak hanya sebatas administrasinya saja tapi juga mengatur dan mengelola termasuk pengawasan terhadap para pedagangnya.

"Tidak teraturnya pasar sekarang terjadi dikarenakan adanya pembiaran, untuk itu kedepannya pembiran tersebut jangan sampai terjadi," katanya.

Kemudian untuk peningkatan pelayanan, PD Pasar juga dapat menggandeng investor swasta agar menanamkan modalnya untuk pembangunan pasar tradisional menjadi lebih modern. Dalam hal ini, Solihin menekankan agar dibuat kesepakatan dengan swasta agar pengelolaan pasar tersebut tetap dilakukan oleh PD Pasar dengan komitmen bagi hasil.

Selanjutnya, Solihin juga menyampikan Jangan sampai pasar yang ada, seluruhnya dikelola swasta.

"Nanti kita cuma bisa jadi penonton doang, sementara para pedagang kecil bisa kesulitan masuk karena tarif yang mahal dari swasta, diharapkan pengelolaannya juga masih dipegang oleh Pemkot Tangerang melalui PD Pasar, agar tidak terjadi kesewenang wenangan, " tegasnya.