Ulama Tangsel Ajak Masyarakat Waspadai Gerakan NII
detaktangsel.com, TANGSEL - Negara Islam Indonesia (NII) belakangan ini kembali menjadi momok bagi sebagian masyarakat. Sebab, NII dalam mengembangkan sel - selnya, kerap dibarengi dengan gerakan rekrutmen ke masyarakat.
Bahkan di kabarkan, gerakan rekrutmen yang di lakukan NII tersebut, telah menyasar masyarakat Kota Tangsel. Tentu hal itu harus benar-benar di waspadai mengingat paham NII tidak sesuai dengan Pancasila serta nilai-nilai syariat Islam yang sejati.
Soal NII itu disebut-sebut melakukan rekrutmen di Kota yang di pimpin Walikota Benyamin Davnie ini, di ungkapkan oleh salah seorang ulama Tangsel sekaligus pemilik pondok pesantren Al-hanif Serua, Ciputat, Ahmad Jazuli, beberapa waktu lalu.
Dalam salah satu ceramahnya yang di sampaikan Ahmad Jazuli, ia mengarakan bahwa NII atau N 11 mulai melakukan rekrutmen di Kota Tangsel, dan meyebarkan paham-paham berbahaya yang dapat merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta nilai keislaman yang sebenarnya.
“Saya mau ingatkan ini kepada jamah, ada wabah NII. Bahaya itu NII, karena kini di Tangsel sudah mulai merambah wabah NII. Maksudnya merambah wabah ini, itu mereka mulai melakukan perekrutan kepada beberap warga Tangsel,” ungkap Jazuli.
Jazuli menjelaskan bahaya NII dan bisa dikatakan gerakan makar serta tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya, karena para pengikut NII menganggap siapa pun yang di luar NII sebagai kafir.
“Mereka ini bahaya, karena tujuanya itu kan mendirikan negara sendiri. sedangkan untuk pahamnya itu, mereka itu gampang mengkafir-kafirkan orang di luar organisasi mereka,” terang Jazuli.
Jazuli menegaskan, dirinya bersama beberapa ulama Tangsel lainnya akan terus berjaga-jaga agar pergerakan NII di Kota Tangsel tidak meluas, bahkan bisa dihentikan. Dia pun mengajak masyarakat untuk ikut juga mengawasi pergerakan yang dilakukan oleh organisasi N 11 tersebut.
“Kami selaku tokoh masyarakat di Tangsel akan mencegah wabah NII ini. Saya mengajak kepada para orang tua untuk menjaga anak-anaknya agar terhindar dari gerakan NII, yang bertentangan degan prinsip NKRI dan berseberangan dengan paham ahlussunah wal jamaah,” pungkasnya. (Dra).