Diskusi yang mengupas soal Pemilihan Walikota Tangsel (Pilwalkot) itu, tentu tak akan menarik jika tak menghadirkan para kontestan yang akan bertarung dalam kontestasi Pilkada nanti.

Sebut saja tokoh anti korupsi dari Truth, Suhendar, Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Tangsel Siti Chadijah, tokoh milenial Tangsel Fahd Pahdepie, Wakil Walikota Benyamin Davnie dan Kemal Pasya.

Di barisan undangan, hadir Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Tangsel, Toto Sudarto, perwakilan masing-masing parpol, Organisasi Masyarakat (Ormas), mahasiswa, pengusaha, tokoh agama dan tokoh masyarakat dan sebagainya.

Sementara diskusi semakin menarik dengan hadirnya sejumlah narasumber seperti Ketua Bawaslu Tangsel M Acep, Ketua KPU Tangsel Bambang Dwitoro, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak serta komedian kondang, Narji dan tokoh pers nasional, Hendri CH Bangun.

Pantauan di lokasi, diskusi yang di pandu oleh Ketua SMSI Provinsi Banten, Juanedi, terlihat sarat ide dan gagasan yang disampaikan oleh masing-masing bakal calon wali kota. Dari persoalan sosial, lingkungan, pembangunan infrastruktur, di kupas habis oleh masing-masing narasumber.

Ketua panitia, Andri Sumanegara mengatakan, diskusi publik yang diadakan PWI dan SMSI Tangsel, merupakan kegiatan kali kedua yang di gelar oleh para 'kuli tinta' yang wilayah tugasnya di Kota Tangsel.

"Jadi dengan tema menakar pilwalkot Tangsel 2020 ini, kami ingin para calon wali kota bisa menyampaikan gagasan dan program untuk pembangunan Tangsel kedepannya," ungkap Bleks, sapaan Andri Sumanegara.

Bleks jelaskan, program dan gagasan yang disampaikan calon, penting di sampaikan agar masyarakat Tangsel mengetahui program yang seperti apa yang di harapkan masyarakat Tangsel pada Pilkada 2020 nanti.