Supratina mengatakan meskipun permintaan melonjak namun stok sapi di Tangsel dipastikan aman. Di tahun 2015 ini stok sapi yang sudah terserap baru sekitar 40 persen. Untuk kebutuhan sapi di Tangsel per tahunnya sekitar 600-800 ribu ekor, namun serapannya saar ini baru mencapai 40 persen.

"Untuk rata-rata pemotongannya per hari mencapai 1.800/ekor, tapi khusus menjelang Idul Adha bisa mencapai 6000 ekor sapi," jelasnya kepada detakbanten.com, Jumat (19/9/2015).

Selain menggaransi ketersediaan daging sapi potong, Dinas Peternakan Tangsel juga mewaspadai masuknya hewan qurban berpenyakit seperti antraks dan Jembrana Disease. Salah satunya dengan memperketat sejumlah daerah pemantauan.

" Dinas Peternakan Tangsel bakal mengecek secara rutin hewan qurban yang dilakukan pemantau kesehatan hewan," terangnya.

Pemantauan kesehatan ini, akan memeriksa kesehatan fisik ternak dan harus disertai surat kesehatan dari dokter yang memeriksa."Nantinya hewan yang ketahuan mengidap penyakit akan dipulangkan ke daerah asal hewan tersebut di bawa," tandasnya.