Menelusuri Gg. Kelapa Dua Tangsel, Antara Pendidikan dan Prositusi
detaktangsel.com SETU - Tangsel, kota slogan Cerdas, Moderen, Religius rasanya belum seutuhnya tercapai. Hal itu dapat dilihat di salahsatu lokasi dimana terdapat praktik pendidikan sekaligus praktik prostitusi.
Tahukah anda dimana lokasi itu? Lokasi itu berada di sepanjang Gang Kelapa Dua, RW. 03, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu. Bila anda mengunjunginya pada pagi akan terlihat gedung menjulang keatas berwarna hijau. Gedung yang dimiliki Yayasan Al-Azhar 25, disitulah tempat beraktivitas belajar mengajar. Namun, bila malam hari, anda juga akan menyaksikan kupu-kupu malam (red : Pekerja Sek Komersial) menghiasi kehidupan malam disana.
Anehnya, kegiatan prostitusi itu tetap berjalan meski sebenarnya ada simbol pendidikan yang secara langsung cerminan dari salahsatu slogan Kota Tangsel yakni 'Cerdas'.
Usman, Ketua RT 02/03 setempat mengatakan, kegiatan protistusi sudah sejak lama dilakukan. Keberadaan gedung pendidikan milik Yayasan Al-Azhar adalah salahsatu upaya untuk meminimalisir praktik prostitusi. Namun, sayangnya hal itu tidak sepenuhnya dapat menghilangkan praktik prostitusi.
"Praktik prostitusi sudah ada dari dulu sekitar tahun 70-an. Jauh sebelum ada Al-Azhar itu dulu Musollah sebagai tempat pengajian untuk meminimalisir namun gak sepenuhnya bisa. Akhirnya, sampai hari ini," kata Usman.
Dia juga menyayangkan kesadaran sebagian masyarakat sekitar masih kurang peduli. Hal itu karena masih menjadi kebutuhan ekonomi. Semestinya, pemerintah setempat sudah harus mengambil sikap untuk menghilangkan praktik prostitusi itu. Karena disatu sisi, hal itu juga sudah mencoret simbol pendidikan Kota Tangsel.
"Untuk menghapus prostitusi butuh kekompakan masyarakat dan ketegasan pemerintah daerah (Satpol PP). Kalau mau bersihin sampah jangan tanggung-tanggung nyapunya. Kalau kita lihat ada gedung Al-Azhar, itukan simbol pendidikan dan peradaban. Kalau ada prostitusi itu sama saja mencoret nama pendidikan. Apalagi slogan Tangsel kan cerdas," tuturnya.
Dirinya juga menyebutkan, salahsatu tidak dapatnya menghilangkan prostitusi di sepanjang Gang Kelapa Dua karena adanya backing dari oknum aparat. Sayangnya, saat ditanya oknum aparat tersebut, Usman enggan memberitahukan kepada redaksi detaktangsel.com.