Ia mengatakan, banyaknya pembangunan saat ini disinyalir mendorong peredaran besi baja yang tidak sesuai standar.

"Nanti kita sasar toko besi baja yang ada di Tangsel untuk diperiksa standarisasinya," katanya.

Menurutnya, masyarakat banyak yang belum mengetahui besi baja yang memenuhi standar. Maka dari itu, pihaknya juga akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

Ia memperingatkan jika toko besi kedapatan menjual besi beton yang tidak sesuai dengan Standar Nasonal Indonesia (SNI) akan disanksi. Bahkan, dilakukan penyegelan.

"Kita berikan teguran ataupun peringatan kepada pelaku usahanya jika terbukti menjual besi beton tidak ber SNI," ujarnya.

Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tangsel Siti Khadijah menuturkan, pihaknya meminta SKPD terkait untuk menyisir toko besi yang diduga tidak ber-SNI.

"Dari awal sudah kita ingatkan untuk memperketat pengawasan barang-barang harus ber-SNI," ujarnya.

Jika tidak diawasi dengan ketat, tandasnya, akan merugikan masyarakat. Pasalnya, besi baja merupakan bahan baku untuk bangunan. Jika tidak sesuai bakal membahayakan penggunanya.

"Pastinya kita akan berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk menyisir toko-toko besi," terangnya. (def)