Bagaimana Menjadi Kritikus Sastra dan Karya Tulis Seseorang
Detakbanten.com, OPINI -- Intinya; Kritikus itu dalam mendekati atau menganalisis karya sastra/tulis, yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan pembacaan secara mikroskopik terhadap sebuah karya. Jangan langsung menuding karya itu jelek atau tak substansi alias 'ngaco'. Apalagi langsung mengarah pada tudingan, "memiliki kepentingan" di dalamnya. Padahal ia belum membaca sampai selesai isi tulisannya. Tak bijak juga rasanya jika demikian.
Politik Sastra vs Kritikus Sastra
Detaktangsel.com Kenapa tema di atas saya pilih? Yah, memasuki tahun politik seperti sekarang ini banyak hal yang bisa di kait-kaitkan dengan politik. Baik itu soal kebijakan, prilaku bermasyarakat dan tata cara berkomunikasi dengan lingkungan. Hampir semua aspek prilaku orang per orang disikapi dengan nuansa politik. Bahkan yang lebih parahnya lagi apabila orang tersebut diketahui memiliki kedekatan hubungan emosional yang baik dengan salah satu kandidat, maka dipastikan yang bersangkutan akan menjadi sasaran empuk bagi lawan-lawannya untuk dikritisi habis-habisan dan dikuliti sampai lecet setiap ucapan dan perkataannya. Tak peduli lawan bicaranya tua ataupun muda. Sehat ataupun sakit. Demi untuk mendapatkan sebuah pengakuan publik kalau dirinyalah yang paling benar...Tapi sudahlah, makanya dalam tema yang saya pilih kali ini agak sedikit anti mainstream. Saya memilih Politik Sastra vs Kritikus Sastra sebagai isyu pengganti Politik Praktis biar sedikit adem meski terkesan satire.