Lengger, Warisan Budaya Lintas Zaman
detaktangsel.com, Wonosobo - Selain keindahan panorama alamnya, Wonosobo juga dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki banyak kesenian tradisional, jenis kesenian tradisional yang ada sangat beragam, salah satunya tari lengger. Lengger adalah sebuah seni tari yang berasal dari daerah banyumasan.
Tarian ini dimainkan dengan iringan alat musik gamelan, Tari lengger dimainkan oleh dua orang, laki-laki dan perempuan. Keluwesan gerakan dan kecantikan penari sangatlah diperlukan, agar mampu memukau penonton. Sedangkan penari laki-laki hanya sebagai pelengkap saja.
"Seorang penari lengger wanita dituntut keluwesannya dalam menari. Karena gerakan luwes dan dinamis merupakan ciri khas tarian lengger ini," kata Vivi seorang penari lengger, Minggu (3/08).
Vivi menuturkan, Kesenian lengger merupakan sebagai bentuk ekspresi budaya, dan menjadi nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat Wonosobo.
"Lengger telah mendarah daging dalam diri saya, juga menjadi bagian dari masyarakat Wonosobo, " paparnya.
Rohadi, penduduk asli Wonosobo mengatakan, Kesenian tari lengger sudah ada sejak dahulu. Bahkan, konon tarian ini pernah di gunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menyampaikan ajaran Agama Islam. Pada mulanya kesenian lengger digunakan oleh masyarakat setempat sebagai media dalam ritual adat, yang di percaya unuk menolak bala.
Seiring dengan berjalannya waktu, kini tari lengger tidak hanya digelar untuk kegiatan spiritual saja, tapi digunakan masyarakat untuk meramaikan acara seperti bersih desa, upacara hari besar, acara pernikahan atau khitanan, dan acara lainnya. "Saat hari raya Idul Fitri seperti ini, kesenian tari lengger ramai diadakan di Wonosobo. Sebagai bentuk perayaan hari kemenangan ini," ungkap Rohadi.
Namun di balik keindahannya, keberadaan kesenian tari lengger semakin tenggelam, seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman yang semakin modern. Ruslan seorang pelatih kesenian tari mengatakan, minat masyarakat dalam melestarikan lengger semakin berkurang, hal ini disebabkan oleh moderenisasi. Salah satu contoh, masyarakat lebih merasa senang mempelajari hal-hal baru dibandingkan melestarikan budayanya.
"Upaya untuk melestarikan seni tari lengger perlu digalakkan, apalagi Wonosobo punya banyak daerah wisata, dimana sektor wisata tak dapat lepas dari seni budaya yang ada. Bahkan keberadaan kesenian lengger dapat menjadi nilai lebih dan punya daya tarik bagi para wisatawan," ungkap Ruslan.
Ia menambahkan, hal ini perlu dipikirkan secara serius, agar generasi penerus kesenian lengger tetap eksis dalam menghadapi perkembangan zaman. "Tarian lengger merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan keberadaanya, agar tidakmengalami kepunahan," jelasnya.