Bakal calon Walikota (bawalkot) Tangsel Ajib Hamdani menyikapi terkait MEA, dirinya mengungkapkan, MEA adalah momentum besar dalam dunia perekonomian. Pasalnya, MEA dapat dijadikan peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan karya dan produknya namun bila Imdonesia tak mampu mengembangkan hasil karya dan produknya maka ajang MEA bagi Indonesia tak lain hanya sebagai pasar.

Maka itu, Ajib memiliki keinginan kuat terutama dalam ruang lingkup daerahnya yakni Kota Tangerang Selatan akan meningkatkan daya saing baik dari SDMnya maupun sarana prasarananya.

"Kalau kita bisa meningkatkan daya saing masalah harga, kualitas, kreativitas, dan lain-lain mau ada MEA atapun tidak kita dapat bersaing," ungkap Ajib saat dihubungi melalui telepon genggam. Sabtu (23/05/2015).

Ajib menuturkan sudah selayaknya dalam menghadapi MEA, pemerintah setempat juga berperan dalam memfasilitasi pengusaha agar dapat bersaing dengan mudah dan bagi masyarakat bisa mendapatkan penghasilan yang lebih meningkat.

Tak hanya itu, lanjut Ajib, bicara tentang MEA juga perlu adanya pemerataan ekonomi. Diketahui, toko moderen telah berjamur dan tak sebanding dengan toko tradisional. Tangsel adalah Kota yang berpotensi dengan perdagangan barang dan jasa.

Namun bila tidak diterapkannya pemerataan pasti para pengusaha kecil akan tergusur dengan sendirinya dari persaingan pasar semestinya pemerintah membuat regulasi yang fair agar terjadinya keseimbangan simbiosis mutualisme.

"Kalau kita membicarakan persoalan MEA tanpa memperhatikan perbandingan swalayan dan warung kecil, itu sama saja nonsense (red : omong kosong). Anda bisa lihat warung-warung kecil bersaing dengan kapitalistik." Paparnya.

Dalam kesempatan Pilkada 2015 Kota Tangsel bila dirinya diberikan amanah oleh masyarakat untuk memimpin Kota Tangsel. Terkait MEA dirinya akan membangun sekolah kreativitas terbesar di Indonesia, konsep inipun telah dipersiapkan untuk Tangsel yang lebih ajib.