Dua Keprihatinan Kwarnas Gerakan Pramuka.
detaktangsel.com- PAMULANG, Perkembangan kemajuan zaman dan teknologi nampaknya melebihi alternatif solusi atas masalah yang ditimbulkan sebagai efek domino modernisasi 'antah-brantah'. Dan, banyak pihak pun dibuat sepertinya tidak berdaya.
Tidak hanya pemerintah sebagai penyelenggara negara, aparat penegak hukum, para ulama dan kyai, tokoh agama, organisasi sosial, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, bahkan sebuah gerakan kepanduan pun tidak kurang berjuang untuk mengatasi masalah yang timbul, namun persoalan seakan datang silih berganti dan tak pernah hilang sepanjang masa.
Menurut Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault, sesungguhnya pada saat ini kaum muda dihadapkan pada dua masalah besar, yaitu yang berkaitan dengan masalah sosial dan masalah kebangsaan.
Adhyaksa berpendapat, masalah sosial meliputi maraknya penggunaan Narkotika- Psychotropica-Zat Adiktif (NAPZA), dan obat terlarang lainnya, serta 'life style'' seks pra-nikah dan aborsi akibat adanya pergaulan bebas, perkelahian, tawuran, kekerasan, dan kriminalitas remaja.
Sementara itu, masalah kebangsaan meliputi solidaritas sosial rendah, semangat kebangsaan rendah, semangat bela negara rendah, dan semangat persatuan dan kesatuan rendah.
"Hampir setiap hari mass media cetak dan elektronik memberitakan bahwa gambaran kaum muda masih mengalami tingginya angka putus sekolah, sulitnya mendapatkan pekerjaan karena terbatasnya ketrampilan yang dimiliki, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua dan para guru," papar pria berkumis tebal ini, dalam sambutannya yang dibacakan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pada Hari Gerakan Pramuka Ke-53, di alun-alum Pemkot Tangsel, Jumat (29/8).
Adhyaksi juga menegaskan, permasalahan tersebut sangat memprihatinkan semua pihak. Karenanya, masalah dan tantangan yang dihadapi harus dapat segera diatasi untuk kepentingan bangsa dan negara di masa depan.