Deklarasi Majelis Kebangsaan Kota Tangerang Selatan
detaktangsel.com- PAMULANG, Berangkat dari keprihitinan merosotnya nilai-nilai Demokrasi dan Kebangsaan, kelompok yang terdiri dari mantan Jenderal TNI/Polisi, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Ormas mengadakan acara Deklarasi Majelis Kebangsaan, di depan halaman kantor Walikota Tangerang Selatan, Pamulang, Minggu (19/1).
Pendiri Majelis Kebangsaan, Laksamana (Purn) TNI, Slamet subijanto, dalam pidato kebangsaan di depan ratusan anggotanya mengatakan, Majelis Kebangsaan sudah melakukan deklarasi sekitar 300 titik daerah di Indonesia dari Papua sampai Aceh.
“ Majelis kebangsaan sudah gerah melihat situasi dan kondisi bangsa dan negara, ini bentuk dari kristalisasi kejenuhan bangsa Indonesia yang sudah melenceng dari Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” paparnya.
Slamet Subijanto juga menyorot dunia politik dan partai yang lebih mementingkan partai dan individu, sehingga rakyat yang menjadi korban dari politikus-politikus yang hilang rasa nasionalisme dan nilai-nilai pancasilais.
Ia juga mengatakan yang menjadi titik tolak sekarang hanya demokrasi bukan lagi Pancasila, sehingga sekarang terjadi persaingan antara partai dan ego politikus.
“ Kita bisa lihat yang terjadi di DPR dan MPR RI, harus kita kembalikan lagi fungsinya sebagai Majelis bukan partai.Majelis Kebangsaan siap mendobrak ke Senayan untuk mengubah carut marut sistem disana untuk mengembalikan ke fungsi mereka sebagai Majelis.” Ujarnya.
“ Majelis Kebangsaan tidak akan menjadi partai, akan tetap menjadi majelis saja,” tegasnya, saat ditanya arah kedepannya Majelis kebangsaan.
Sementara Dr.KH.Nuril Arifin Hsn. MBA, yang akrab disapa ‘ Gus Nuril ’, Pemimpin Pondok Pesantren Soko Tunggal juga Tokoh NU, dalam pidato kebangsaan mendukung penuh dan siap maju bersama Majelis Kebangsaan.
Gus Nuril mengatakan, Kegiataan yang dilaksanakan sekarang harusnya menjadi perhatian dari Pemerintah Pusat, karena kegiatan ini dimotori oleh para mantan Jenderal dan Tokoh Agama.
“ Seharusnya pemerintah pusat sudah mengendus kegiatan ini, yang mimpin para Jenderal loh, kalau yang mimpin jengkel dengan pemerintah dan melakukan tindakan sendiri-sendiri bisa anarkis,” ujarnya.
Lanjutnya, di negeri ini sudah carut marut sudah tidak Indonesia lagi, pancasila sudah dikhianati, demokrasi liberal bukan dari demokrasi negara berketuhanan.Demokrasi itu berasal dari Yunani yang menyembah dewa menurut Gus Nuril, tapi demokrasi pancasila adalah demokrasi yang berketuhanan kepada Tuahan yang Esa dan demokrasi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kerakyatan dalam permusyawartan dan keadilan.
“ Sekarang yang terjadi di Indonesia adalah demokrasi ‘ asu gede menang kreai’ yang banyak yang menang,yang banyak meminpin, dan seolah-olah negeri ini sudah mereka miliki, jadi negeri ini bukan lagi negerinya rakyat Indonesia tapi negerinya partai.” pungkasnya.
Ketua Dewan Majelis Kebangsaan Kota Tangerang Selatan, Ps Amos Sugianto (Gus Amos), mengharapkan Kota tangsel menjadi kota yang Nyaman dan Aman, sehingga kehidupan masyarakat jadi adem tentram.(red)