Outlook Indonesia 2016, Prospek dan Tantangan
OPINI - Persoalan carut marut isu politik, ekonomi, dan sosial hingga bencana-bencana yang melanda dan pernah menghebohkan indonesia hingga manca negara diakhir tahun 2015 kemarin seakan hampir tak terdengar ketika datangnya momen awal tahun baru 2016 yang hanya sempat bertahan sehari-sebelum dan sesudah bunyi terompet dan kembang api dimana-mana
Mulai dari persoalan sosial dan agama yang sempat ramai dibicarakan hingga pelosok negri yaitu konflik pembakaran masjid umat islam yang sedang merayakan Idul Fitri oleh oknum GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) di Tolikara. Kasus terbakarnya 1/3 hutan Indonesia yang menimbulkan asap hingga korbanpun berjatuhan. Dan juga angka kriminalitas yang terus meningkat seperti pencurian, pemerkosaan, pembunuhan hingga pembegalan yang bisa disebut sebagai Neo-Terorisme seolah menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat. Tapi, seakan Pemerintah belum bisa mengentaskan Degradasi Moral yang telah melucuti nilai ke-Bhineka-an dan Pancasila yang menjadi Asas Indonesia.
Namun stelah pergantian tahun yang dipastikan menjadi akhir persoalan yang ada belum bisa dibilang selesai. Contohnya seperti MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) yang dulu pernah menjadi momok menakutkan bagi para pengusaha yang sempat diundur karena kurangnya persiapan yang matang, sekarang muncul lagi dan menjadi berita paling hangat di media. Hingga isu politik dualisme partai yang berlambangkan pohon beringin (Golkar) antara hasil kepengurusan Munas Bali yang mengesahkan Ical (Aburizal Bakrie) sebagai ketua umum Partai Golkar dan dikuatkan dengan hasil putusan peradilan Jakarta Utara dan DKI Jakarta, dengan kubu Agung Laksono dari hasil Munas Ancol yang disahkan oleh MA (Mahkamah Agung) yang sempat islah kini menjadi ricuh. Serta kisruh partai islam yang berlambangkan ka'bah (PPP) antara Romi (Romahurmuziy) dan Djan Faridz hingga bentrok antara demonstran dengan polisi yang tak terelakkan, tak kunjung selesai.
Lantas, di tahun 2015 kemarin sudah kita ketahui semua bahwa begitu banyak persoalan yang terjadi dan belum terselesaikan kembali muncul di tahun ini. Namun, adakah Garansi dari pemerintah terhadap masyarakat kecil khususnya yang menjadi korban akan persoalan-persoalan tersebut bisa selesai dan tidak akan muncul lagi persoalan-persoalan baru ?!. Mungkin di tahun baru 2016 ini akan menjadi antiklimaks dari persoalan-persoalan yang ada ?! Atau bahkan persoalan-persoalan baru akan muncul bertubi-tubi hingga tahun-tahun berikutnya ?!. Semua itu bisa terjadi.
Oleh sebab itu, disini masyarakat di himbau kembali untuk lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri karena akan ada begitu banyak kemungkinan yang terjadi di tahun 2016 ini hingga tahun-tahun berikutnya mulai dari sosial, politik, ekonomi bahkan pendidikan guna menjadi contoh bagi semuanya agar "tidak jatuh kedalam lubang yang sama untuk yang kedua kalinya". Dan harapan kita sebagai masyarakat Indonesia untuk Pemerintah supaya lebih tanggap dan peka terhadap persoalan yang muncul dan bisa menyelesaikannya. Karena masa depan bangsa ada di tangan Kita.
*Penulis adalah aktivis PIUSH (Pojok Inspirasi Ushuluddin).