Ribuan Buruh Kepung Puspemkab Tangerang
TIGARAKSA - Ribuan buruh yang tergabung dalam berbagai elemen buruh mengepung puspemkab Tangerang, Senin (18/11). Kedatangan buruh ini untuk mendesak dewan pengupahan segera menetapkan Kebutuhan Hidiup Layak (KHL) jelang penetapan upah minimum kabupaten (UMK).
Terlihat ribuan buruh dengan berbagai warna bendera dan seagam berbeda, baik dari KSPSI, KASBI, FSPMI, SPN, dan serikat buruh lainnya datang ke puspemkab dengan konvoi kendaraan bermotor. Ribuan buruh ini datang secara bergelombang mulai pukul 09.00 WIB.
Kontan saja sejumlah pegawai Puspemkab yang takut terjebak macet akibat aksi buruh, buru-buru keluar dari puspemkab dengan tergesa-gesa. Terutama para pejabat yang mengendarai kendaraan roda empat dan diparkir tak jauh dari kantor Disnakertrans di Gedung pekerjaan umum.
Ketua SPSI KEP Subyanto mengatakan, sesuai dengan target awal, buruh menginginkan nilai KHL ada pada angka 2.660.000. Dengan KHL sesar itu, tentu angka UMK buruh di Tangerang akan mencapai Rp. 3-3,5 jutaan.
Menurutnya nilai KHL Rp 2.66 juta masih sangat rendah. Karera permintaan buruh UMK Kabuaten Tangerang bisa mencapai Rp 3,7 juta. Dengan angka tersebut baru buruh akan sejahtera.
"Kami akan bertahan untuk menuntut upah yang layak. Kami akan tolak upah murah yang ditawarkan pengusaha," paparnaya.
Semenetara ribuan buruh terus memadati halaman kantor Disnaker hingga tumpah ke jalan Puspemkab Tangerang. Kontan saja sejumlah pelayanan di Puspemkab sedikit tersendat karena seluruh akses jalan terhalang aksi buruh. (Vj)