Pantauan di lapanagan, para buruh membakar replika keranda mayat yang sebelumnya dibawa sebagai tanda matinya Manajemen PT Sinar Antjol yang selama ini dinilai tidak memperhatikan hak buruh.
Buruh meminta kepada disnaker untuk memediasi antara pihak Manajemen dan buruh agar dapat berunding.

Koordinator Aksi, Eko Santoso mengatakan, aksi ini yang ketiga kalinya dilakukan oleh para buruh di kantor Disnaker Kabupaten Tangerang. Namun pihak Disnaker tidak ada tanggapan terhadap aksi buruh dan tindakan kepada perusahaan tersebut.

"Kami meminta kepada Disnaker bisa memfasilitasi buruh yang di PHK sepihak untuk masuk kembali di perusahaan yang memroduksi deterjen merk B29 tersebut," ujar Eko.

Selain itu, pihak buruh juga meminta kepada Disnaker agar mengingatkan pihak Manajemen perusahaan, agar tidak melakukan tindakan intimidasi terhadap para buruh. Selama ini pihak Manajemen menyewa sejumlah preman untuk menakut-nakuti para buruh.

"Kami ingin bekerja secara nyaman dan aman di perusahaan tersebut. Pihak Disnaker harus memberikan perlindungan terhadap keselamatan para tenaga kerja di PT Sinar Antjol ini," tukasnya. (Vj)