Diduga Kelalaian Rumah Sakit Anak Tujuh Tahun Meninggal
detaktangsel.com CIPUTAT – Malang, seorang anak laki-laki berumur tujuh tahun meninggal diduga akibat kelalaian pihak Rumah Sakit Medika, BSD, Kota Tangerang Selatan. Selasa(14/04).
Sebelumnya, korban telah mengalami luka dibagian kaki kanannya akibat terbakar pada Sembilan bulan yang lalu. Namun, niat keluarga korban untuk mengobati luka bekas bakar dengan operasi di Rumah Sakit tersebut, malah berujung maut pada pasien.
Paman korban, Roni mengungkapkan peristiwa meninggalnya korban diduga ada keganjilan dalam melayani dan menangani proses pengobatan. Dirinya merasa pihak Rumah Sakit Medika, BSD tidak serius menangani kesehatan korban. Alhasil, korban Juliansyah (7) meninggal dunia di Rumah Sakit tersebut.
Pasca operasi, lanjut Roni, korban tidak ditempatkan diruang ICU melainkan diruang rawat meski korban sudah tersadarkan tapi korban masih terlihat lemah dan pucat. Sejam kemudian korban kembali drop dan tak sadarkan diri, lalu dirinya sontak memanggil perawat pihak rumah sakit namun tidak ditanggapi dengan cepat hingga akhirnya korban tak tertolong setelah dua puluh menit ditangani oleh perawat rumah sakit.
"Setelah operasi ditaruh diruang rawat bukan ICU tapi disitu tidak ada tabung oksigen. Waktu kondisinya mulai ngedrop kita panggil suster untuk panggil dokter tapi tidak ada tanggapan, lalu sejam lagi kami panggil lagi karena melihat keponakan saya lemah lagi sampai jam 05.30 sore, baru dokter jaga menangani namun tak lama keponakan saya meninggal," ungkap Roni Paman korban.
Tak hanya itu, paman korban juga kecewa atas tindakan pihak rumah sakit saat pihak keluarga meminta pihak rumah sakit dapat mengantarkan korban ke Kediamannya. Namun, pihak rumah sakit malah menarifkan mobil itu sebesar lima ratus ribu rupiah.
ditempat rumah duka korban, merasa memiliki tanggung jawab atas nama instansi, pihak Rumah Sakit Medika, BSD mendatangi kediaman keluarga korban di Jalan Palapa Rt.02/18 Kampung Parung Benying, Serua, Ciputat untuk menyampaikan penyesalannya atas yang menimpa korban.
Direktur Rumah Sakit Medika, BSD, Prof. DR. Dr. Hafil Budianto Abdulgani, SpBTKV mengatakan, pihaknya akan menyelidiki sebab akibat kasus yang menimpa korban terutama dari pihak internalnya lalu eksternal (korban).
"Seperti yang sudah disampaikan kita akan selidiki dulu intern dan ekstern setelah itu baru akan disimpulkan hasil," katanya.
Selain itu, ketika ditanyai persoalan tidak adanya mobil ambulan, dirinya mengakui bahwa tidak benar dan menyayangkan atas jawaban oknum yang berada di Rumah Sakit itu. "Ambulan ada, nah itu akan saya selidiki kembali terkait yang mengatakan hal itu." Ujarnya.
Masih kata Roni, dalam kasus ini pihak keluarga korban menginginkan tanggung jawab dari pihak Rumah Sakit Medika, BSD. "Persoalan maaf dapat saja diberikan namun kami minta pertanggung jawaban yang selayaknya." Paparnya.