Proyek Rusunawa Rawan Banjir
DetakBogorRaya- CIBULUH, Pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) di Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, terkesan dipaksakan. Padahal di lokasi tersebut kerap menjadi langganan banjir akibat meluapnya Kali Ciheuleut dan Kali Baru.
Anehnya, bukan penanganan banjir yang diutamakan. Justru malah menggeber pembangunan dua twin blok rusunawa senilai Rp27.483.030.000 bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).
Dua aliran kali itu juga kerap menyebabkan puluhan rumah warga di Kampung Keramat RT4/1, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, terendam banjir. Kondisi ini semakin parah seiring pembanguna rusunawa di atas lahan seluas 10 hektar.
"Kami jadi langganan banjir. Kini banjir makin parah sejak rawa itu diurug untuk rusunawa," kata Bambang Susilo Hadi, tokoh masyarakat Kampung Keramat, Senin (3/3).
Minggu (2/3) malam, puluhan rumah warga terendam banjir akibat meluapnya dua aliran kali itu. Ketinggian mencapai air mencapai 1,8 meter. Kondisi ini membuat warga resah dan mendesak Pemerintah Kota Bogor membangun sodetan untuk mengurangi debit air Kali Ciheuleut dan Kali Baru.
"Kami tidak akan menghambat rencana pemkot yang akan membangun rusunawa. Tapi perhatikan kami juga. Tolong bangun sodetan banjir tidak terus mengancam. Sekarang kami semakin was-was kalau hujan," terang Bambang.
Sebelumnya, warga telah meminta Pemkot Bogor membangun sodetan. Tetapi, tak pernah ditanggapi. Padahal adanya sodetan itu banyak yang diuntungkan.
Menanggapi keluhan warga, Walikota Bogor Diani Budiarto menjelaskan, pembangunan rusunawa tidak bisa dihentikan. Karena proyek senilai itu merupakan bantuan dari Kemen PU. Sedangkan masalah sodetan kedua kali itu merupakan tanggung jawab Pemkot Bogor. (rul)