Salah seorang pengunjung yang hendak menyaksikan festival di Tanjung Lesung, Nur mengaku terkejut saat membeli makan dan minuman untuk tiga orang temannya, seharga Rp193 ribu. Bahkan harga yang diberikan penjual, dua kali lipat dari harga normal.

"Makan padahal biasa saja, cuma pakai ayam goreng. Apalagi satu teman saya cuma mie instan, harganya fantastis," katanya, Sabtu (31/10/15).

Nur juga menyatakan, selain jarak yang jauh dari perkotaan, Tanjung Lesung juga tidak seperti yang di bicarakan mengenai keindahannya. Bahkan jika di bandingkan, jauh lebik bagus Pantai Cinangka dan Anyer.

"Biasa saja pantainya. yang luar biasa itu harga-harga semua barang. Rokok saya saja yang biasa nya Rp16 ribu, di sini seharga Rp36 ribu. Yang paling murah itu Rp20 ribu jaraknya 1 Kilometer dari sini," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten, Ali Fadilah menyatakan, jika pemilik usaha di kawasan Tanjung Lesung memberikan harga mahal, itu diwajarkan. Sebab, selain jarang pembeli, kondisi jarak juga menjadi pertimbagan pedagang.

"Wajar saja, targetnya juga bukan wisatawan lokal, tapi tourist asing dari mancanegara, sehingga harga nya mahal," ujarnya.