PT. Angkasa Pura II Selenggarakan Simulasi Kebakaran Pesawat
detaktangsel.comTANGERANG - PT.Angkasa Pura II (Persero) Kantor cabang utama Bandara Soekarno Hatta menggelar simulasi penanggulangan kebakaran darurat (PKD), Kamis (16/10) dengan menggunakan sandi Rajawali X, yang dilaksanakan di main fire station PKP-PK Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Skenario kebakaran tersebut terjadi pada pesawat Swan Air RR-253 tipe B 737-200 yang mendarat dari Sydney, sepuluh menit sebelum pesawat mendarat di bandara Soettha. Pilot pesawat dengan bernomor registrasi JR-XXX memberitahukan kepada petugas ATC di approach radar bahwa pesawat mengalami gangguan pada nose wheel gear.
Dalam simulasi tersebut diceritakan bahwa pesawat tersebut meledak di Runway Utara Bandara Soekarno Hatta karena mengalami gangguan pada roda depan yang tidak keluar secara sempurna, setelah kecelakaan terjadi, kemudian petugas dengan sigap beraksi. Mulai dari melakukan evakuasi terhadap penumpang yang menjadi korban, hingga memadamkan api yang menyelimuti badan pesawat.
Diketahui bahwa jumlah passenger on board adalah sebanyak 350 orang,dengan jumlah
Luka berat 20 orang,luka sedang 40 orang dan 5 orang meninggal dunia .
Direktur utama PT.Angkasa Pura II (Persero) Tri S Sunoko menjelaskan bahwa pelatihan PKD merupakan latihan rutin yang dilakukan oleh seluruh kantor cabang PT.AP II,yang dilakukan tiap dua tahun sekali dimasing masing bandara.
"Yang dievaluasi terkait dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM),peralatan yang digunakan maupun respon time, yang telah menjadi ketentuan Internasional Civil Aviation Organization (ICAO) yaitu tiga menit," jelas Tri.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan bahwa simulasi tersebut dilakukan secara real dan sesuai dengan prosedur dokumen AEP yang berlaku di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Sementara Senior Manager Kantor cabang utama Bandara Soettha, Bram Bharoto Tjiptadi menambahkan, "selain diatur oleh undang undang, latihan ini merupakan wujud peningkatan pelayanan PT.Angkasa Pura kepada pengguna jasa Bandara, karena akan terjadi proses evaluasi terhadap fungsi komando, koordinasi, komunikasi antar seluruh unit fungsional terkait", Pungkas Bram.