Korban Tanah Longsor Di Muncul Alami Trauma
detaktangsel.com SETU--Hujan deras yang mengguyur kawasan Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Minggu malam (28/10/2018) lalu, kini menyisakan rasa was-was bagi pasangan Abdul Rojak dan istrinya, Suminah. Bagimana tidak, pasangan yang baru setahun lalu tinggal di Kampung Baruasih, RT 03/08 Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu ini, tiba-tiba tertimbun tanah longsor.
Hingga hari kedua pasca tanah di tebing samping rumahnya terjun bebas menghantam sebagian rumahnya itu, Abdul Rojak bersama orang tuanya, Sapri, nampak terlihat sibuk memasukan ceceran tanah yang berserakan diruang tamu berukuran 3x3 meter tersebut.
Sesekali, pria 32 tahun itu mengusap keringat di wajah pria yang bekerja di perusahaan ekspedisi kawasan Jakarta Barat ini. Disampingnya, seorang pria paruh baya tanpa mengenakan baju yang tak lain ayahnya itu, ikut menghancurkan bongkahan akar bambu sisa longsoran tanah.
Abdul Rojak nampak tergopoh-gopoh mengangkat karung warna putih berisi tanah, lalu ditumpuk jadi satu dengan puluhan karung berisi tanah yang sebelumnya sudah menumpuk didepan rumahnya.
"Sedih dan bingung, itu yang saya rasakan saat ini," ujar Abdul Rojak menjawab pertanyaan wartawan dikediamannya, Selasa (30/10/2018).
Pada saat kejadian longsor, ia yang baru saja melaksanakan sholat Isya ini mendengar suara gemuruh berasal dari depan rumahnya. Ia pun kemudian mencari tahu asal suara gemuruh tersebut.
"Ternyata suara tanah longsor. Tanpa pikir panjang, saya langsung membawa anak saya keluar," ungkapnya.
Namun, upaya Abdul Rojak membawa anak istrinya keluar rumah, terhalang oleh longsoran tanah yang menutupi pintu depan rumahnya.
"Akhirnya saya keluar lewat jendela rumah sambil gendong anak saya," terangnya.
Khawatir terjadi longsor susulan, ia pun kini mengungsi dirumah saudaranya yang tinggal tak jauh dari kediamannya. Karena akibat kejadian tersebut, istri dan kedua anaknya kini mengalami trauma dan takut kembali ke rumahnya itu.
"Saya sih inginnya pemerintah secepatnya membangun turap di tebing yang longsor itu. Karena anak istri saya trauma, takut terjadi longsor susulan," imbuhnya.
Kejadian tanah longsor yang menghantam rumahnya itu, Abdul Rojak mengungkapkan, pihak dinas maupun camat hingga pihak kelurahan, sudah datang dan memberikan beberapa bantuan kepadanya.
"Alhamdulillah, pemerintah sudah memberikan bantuan. Bahkan kemarin juga ada dinas ikut membersihkan longsoran tanah dirumah saya," jelasnya.
Rasa was-was terhadap longsor di Kampung Baruasih, Kelurahan Muncul itu, tak hanya dirasakan oleh Abdul Rojak. Warga lainnya pun mengaku was-was dan khawatir bila tiba-tiba terjadi longsor susulan.
"Semenjak longsor kemarin, tiap malam saya ngak bisa tidur. Takut ada longsor susulan, apalagi sekarang musim hujan," ungkap Nuraini.
Wanita yang tinggal di RT 02/01 Kelurahan Kademangan ini mengatakan, kejadian tanah longsor yang menimpa rumah Abdul Rojak, baru kali ini terjadi.
"Sudah 26 tahun saya tinggal disini, baru kali ini terjadi longsor," ungkapnya.
Ia menceritakan, pada awalnya tanah yang ia tempati sebelumnya tidak ada tebing. Namun karena ada penggalian tanah, maka terbentuklah tebing setinggi kurang lebih tujuh meter.
"Dulu ada galian tanah disini. Tapi dihentikan. Karena dilarang dan ngak boleh diterusin," ujarnya.