"Komunitas Pawarja yang ada di Tangsel merupakan bagian dari masyarakat terbanyak yang dari lahir dan masa kecilnya di Kota Tangsel, acara ini diadakan sendiri sebagai rasa cinta dan memiliki Kota Tangsel" ujar Landung Mintohardjo Ketua Umum Pawarja yang juga Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kota Tangsel.

Menurut Landung, Pawarja berdiri berangkat dari keprihatinan kerukunan antara suku yang ada di Kota Tangsel, kedamaian yang perlu dijaga sehingga para investor mau masuk di Tangsel merasa aman dan damai.

"Kita ingin menciptakan suasana kondusif, sehingg investor seperti Mr Lee dari Korea merasa nyaman berinvestasi," ungkapnya.

Di Kota tangsel terdapat 28 etnis, salahsatunya Pawarja yang merupakan komunitas suku Jawa baik dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan yogyakarta.

Suku jawa yang berada di Kota tangsel merupakan pelaku usaha non formil, kebanyakan berusaha dibidang perdagangan atau usah kecil menengah seperti dagang bakso,dagang martabak, sayur mayur dan lainnya.

"Semua dibangun dengan bersinergi antara bidang usaha dari bawah sampai ke atas," katanya.

Landung Mintohardjo menuturkan untuk di Kota Tangerang Selatan komunitas jawa menempati urutan pertama penduduk di Tangsel dengan beranggotakan 62 ribu lebih, disusul komunitas Minangkabau, Pasundan,Betawi dan komunitas lainnya.

Acara hiburan campusari dihadiri ribuan warga dari komunitas Pawarja dan masyarakat lainnya, acara yang seyogyanya dihadiri oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany berhalang hadir dan diwakili oelh staf ahli Edi Malonda. Acara yang diisi artis campusari terkenal Sony Jos benar-benar menghibur penonton, acara berlangsung aman dan meriah.