Dewan Akan Awasi Penerimaan CPNS Tangsel
detaktangsel.comSETU - Selain Pemkot menjamin tidak ada orang titipan dalam pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Desember mandatang, tidak lantas Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Tangsel tinggal diam. Pasalnya jangan sampai upaya itu dimanfaatkan segelintir orang untuk memasukan orang titipan.
Anggota Komisi I DPRD Tangsel Syafira Dhiya Tsania mengaku bakal memantau secara terus menerus jangan sampai kesempatan titip menitip masih berlaku. Kendati ia meyakini bahwa menggunakan sofware itu jauh lebih sulit.
"Kami akan pantau jangan sampai ada kecurangan, sekalipun menggunakan perangkat lunak yang kemungkinan sulit. Namun demikian pengawasan itu tetap dilakukan," kata Syafira kemarin.
Lanjut keponakan Hatta Rajasa itu, jangan sampai upaya mencari pegawai yang handal kemudian diciderai adanya istilah titipan dari orang-orang penting yang berkuasa di Pemkot Tangsel. Sebab kata ia dengan sistem titip akan memberikan ekses buruk dikemudian hari.
"Inikan berbicara soal kinerja tentunya harus sesuai dengan kriteria, sehingga tidak boleh asal-asalan," tambah ia.
Tambah wanita berambut panjang itu, selain sesuai dengan kriteria jabatan dan kedudukanya terpenting juga bagaiman secara keilmuan harus bernar-bernar dalam bekerja menguasai materi. Membangun dan menjaga negara melalui lingkungan pemerintah jangan buat main-main.
"Kalau kemudian jabatan diduduki oleh orang yang tidak memahami dan menguasai tentunya tidak bisa berjalan bahkan bisa hancur. Ini berbicara membangun dan menjaga negara," ancam Syafira.
Pada pemberitaan sebelumnya Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Tangsel Firdaus memberikan jaminan proses penerimaan CPNS dilakukan secara transparan dan pengawasan ketat, sehingga akan berjalan bagus serta menghindari kecurangan.
"Ini murni, tidak ada namanya titipan, sebab semua menggunakan teknologi canggih. Harus benar-benar selektif," tutur Firdaus.
Seleksi CPNS pada tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Pada tahun lalu, penerimaan CPNS menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Sistem tersebut, diakui Firdaus, kurang efektif serta membutuhkan proses lama yakni seperti pengumpulan soal, pengiriman data, dan sebelum dikirim ke panitia pusat harus discan terdahulu.
"Metode baru menggunakan Computer Assited Tes atau disebut CAT. Dengan sistem ini peserta akan lebih mudah," tambahnya.
Mantan Camat Pamulang ini mengklaim, melalui CAT peserta akan bisa lebih cepat mengetahui hasil ujian seperti Tes Kemampuan Dasar (TKD).
Diketahui, kuota penerimaan CPNS untuk ditempatkan di lingkungan kerja Pemkot Tangsel ialah sebanyak 122 lowongan. Rinciannya, tenaga pendidik sebanyak 8 formasi, tenaga kesehatan ada 9 formasi dan tenaga teknis ada 27 formasi.
"Pendaftaran dibuka mulai tanggal 10 hingga 23 November melalui online. Bagi siapa saja bisa mendaftar selagi sesuai dengan syarat dan ketentuan," jelasnya.
Sementara untuk tes ujian CPNS bakal dilaksanakan pada 3-4 Desember untuk jenjang pendidikan SMK hingga D III dan dilanjutkan pada 5 Desember untuk jenjang pendidikan D IV, S1 dan S2.
Sekjen Gerakan Reformasi Masyarakat (Geram) Banten wilayah Tangsel Dedi Rahmadsyah mengingatkan agar aparat Pemkot tidak melakukan curang dalam proses penerimaan CPNS. Meski menggunakan komputerisasi online, tetap saja ada celah kecurangan.
"Kami menilai tidak yakin seleksi CPNS bersih tidak ada titipan," selorohnya.