Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Retno Prawati mengatakan, kontrak kerja pembangunan jembatan itu selama 100 hari. Artinya, lebih cepat dari proses pembangunan jembatan yang biasanya dilakukan, yakni selama enam bulan.

"Meski kontrak kerja lebih pendek, tapi kami yakin akhir tahun ini mampu diselesaikan. Apalagi sampai saat ini proses pembangunan sudah 80 persen," katanya menjelaskan kepada wartawan saat coffee morning di salah satu rumah makan kawasan BSD, Rabu (10/12).

Menurutnya, kontrak kerja 100 hari ini menyesuaikan jadwal lelang yang molor lantaran pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 juga molor.

"Kami yakin per 22 Desember nanti sudah rampung dan siap digunakan," tutur Retno.

Keyakinan Retno bukan tanpa alasan. Pasalnya, pihak kontraktor menggunakan konstruksi precast untuk jembatannya. Artinya, pihak kontraktor tidak perlu mengecor lantaran precast hanya tinggal memasangkan saja.

"Menggunakan precast lebih cepat. Konstruksinya pun lebih kuat," beber Retno.

Di lokasi yang sama, Kabid Bina Marga pada DBMSDA Kota Tangsel Aries Kurniawan menambahkan, Jembatan Ciater sepanjang 22 meter itu merupakan bagian dari proyek pelebaran dan pengecoran Jalan Ciater Raya dengan panjang 2 Kilometer.

"Memang masih ada beberapa bagian (Jalan Ciater) yang belum dibeton. Ini karena masih ada kendala dalam pembebasan lahan. Pemilik lahan belum mau menerima uang ganti rugi yang sudah dititipkan Bagian Pertanahan (Pemkot Tangsel) di Pengadilan," kata Aries.

Jika seluruh lahan sudah dibebaskan, Aries mengaku pihaknya bakal langsung melanjutkan pengecoran dan pelebaran jalan.

"Mudah-mudahan perkembangannya bagus, kita tunggu Bagian Pertanahan soal pembebasan lahan ini," ucap Aries.