Hal tersebut ditandai penandatanganan kesepakatan (MoU) Dinas Pendidikan Kota Tangsel dengan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Kepala Dindik Kota Tangsel Mathodah mengatakan penandatanganan MoU ini dilakukan, tindaklanjut kesepakatan dengan Ketua PBSI pusat Gita Wirjawan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, beberapa waktu lalu.

"Kemendikbud meminta agar tindaklanjut wilayah. Alhamdulillah Kota Tangsel ditunjuk sebagai pilot projectnya," ungkapnya, usai penandatanganan MoU di Serpong, Rabu (4/6).

Dikatakan dengan adanya kedepannya olahraga bulutangkis akan menjadi ekstrakurikuler wajib ditingkat sekolah. Mulai tingkat SD hingga SMA, maupun sederajat.

"Nantinya, kami dengan PBSI bakal menggelar Liga Bulutangkis Pelajar di Kota Tangsel," katanya.

Humas PBSI Yuni Kartika mengatakan Kota Tangsel mempunyai potensi atlet bulutangkis yang bagus. Untuk itu, harus dikembangkan, agar ada penerus bagi atlet olahraga yang disebut dengan badminton itu.

"Kami ingin meningkatkan olahraga bulutangkis ini di sekolah-sekolah di Kota Tangsel. Kedepannya tentu merambah ke seluruh daerah di Indonesia," ucapnya.

Menurutnya PBSI akan menjadikan sekolahdi Kota Tangsel sebagai pilot project se-Indonesia untuk pengembangan atletnya. untuk pengembangan tersebut. Sebab, dari seluruh Indonesia, baru sekolah di Kota Tangsel yang memiliki ekstrakulikuler atau kelas olahraga bulutangkis.

"Penyediaan sarana dan prasarananya tentunya akan kita bantu. Kalau untuk pelajar berprestasi dalam bidang olahraga sudah cukup bagus," terangnya.

Selain itu, kata dia, menyediakan pelatih dari pusat dan kelas tambahan untuk mengajarkan bulutangkis yang baik dari para pelatih PBSI pusat, kepada guru-guru yang akan melatih siswanya.
Sehingga, kedepannya diharapkan, Kota Tangsel melahirkan atlet bulutangkis hebat untuk mengharumkan nama bangsa.

"Yang pasti PBSI pusat mendukung dan akan membantu untuk pengembangan olahraga bulutangkis," ucapnya.