Walikota Tangsel itu resmi dilantik sebagai petinggi Partai Golkar Kota Tangerang Selatan (Tangsel), beberapa waktu lalu. Ia secepatnya akan melakukan rapat internal pembahasan Fraksi Partai Golkar.

Hal itu dilakukan Airin mengingat sebelumnya adanya persoalan di internal tubuh fraksi berlambang beringin menyusul Syihabudin Hasyim mengundurkan diri setelah ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar.

Selain itu, Aminudin mundur dari jabatan fraksi di DPRD Kota Tangsel. Padahal diketahui, Syihabudin Hasyim merupakan Wakil Ketua DPRD yang sudah satu periode memimpin DPRD Kota Tangsel.

"Golkar segera selenggarakan rapat pembahasan persoalan fraksi tersebut. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah nanti akan ada perombakan di susunan Fraksi Partai Golkar," tandas Airin, Senin (22/9).

"Ya kita tunggu saja nanti seperti apa. Yang pasti, Partai Golkar akan segera menggelar rapat terkait polemik tersebut dengan pengurus yang lain." tambahnya.

Airin menambahkan, permasalahan yang terjadi di Fraksi Partai Golkar bukan menjadi persoalan besar. Karena hal tersebut merupakan dinamika biasa dalam berpolitik.

"Jangan terlalu dibesar-besarkan. Masalah itu hanya dinamika berpolitik. Kita semua masih saudara di rumah besar Partai Golkar. Jadi ini bukan persoalan besar. Karena bisa diselesaikan secara kekeluargaan,"tutur Airin.

Sementara itu, Syihabudin Hasyim siap menerima sanksi apa pun sebagai konsekuensi logis keputusan partai. Meskipun digeser dari jabatan Ketua Fraksi Partai Golkar, ia tetap akan menerima keputusan tersebut.

"Saya terima keputusan apapun. Karena memang seperti itu aturannya,"kata Syihabudin.

Ia menambahkan, pernyataan sikap sebelumnya yang menyatakan mundur dari ketua fraksi karena kurang lancarnya komunikasi di internal Golkar. Ke depan komunikasi politik harus lancar.

Berdasarkan informasi, sampai saat ini susunan Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Tangsel masih yang awal diserahkan dan tidak ada perubahan. Dalam draf susunan nama masih yang awal yaitu, Syihabudin sebagai jetua, Aminudin (sekretaris), dan Abdul Rasyid (wakil ketua fraksi).

Sebelumnya sempat diberitakan, SK Fraksi Partai Golkar dipersoalkan Syihabudin dan Aminudin. Karena SK tersebut dianggap tidak memenuhi mekanisme partai. Mekanisme partai yang tidak dipenuhi, antara lain SK tersebut ditandatangani Airin Rachmi Diany sebagai ketua dan Abdul Rasyid sebagai sekretaris. Padahal saat itu belum ada pengurus DPD Golkar Tangsel yang definitif.