Sosok Bang Shaleh MT, PAS BANGET Buat Tangsel
detaktangsel.com - Pria yang lahir di Jakarta, 10 Desember 1952 adalah sosok yang Religius, tegas, cerdas dan apa adanya, beliau hidup dalam kultur Betawi yang sangat kuat, mengaji dan belajar agama adalah kebiasaan beliau saat muda hingga kini.
Sempat diragukan kemampuannya oleh beberapa kalangan saat menjadi Pj. Walikota Tangerang Selatan, tapi beliau membuktikan dengan kerja kerasnya, dalam waktu singkat beliau berhasil membuat kota Tangerang Selatan mendapat julukan baru yaitu "Bayi Ajaib" karena saking pesatnya pembangunan di kota yang beliau nakhodai saat itu.
Pria yang berhasil menyelesaikan kuliah Strata satunya di Universitas Diponegoro dan Strata Duanya di Universitas Indonesia ini dikenal oleh teman-temannya sebagai sosok yang pandai bergaul, fair dan sangat peduli dengan para sahabatnya, gaya anak teknik yang setia kawan, benar-benar diterapkan nya dikehidupan sehari-hari. Sikap yang apa adanya ternyata mendapat perhatian lebih dari seorang dara cantik yang bernama Maysorah yang ada akhirnya beliau nikahi sampai kini dan telah mendapatkan 3 orang anak dari buah pernikahannya.
Sikap egaliter namun tegas dan berwibawa juga beliau terapkan di dalam kehidupan berkeluarga, ini terbukti dengan keberhasilan beliau membina keluarga, tahu betul karakter istri yang beliau nikahi adalah sosok wanita indenpenden namun tidak melupakan kodratnya sebagai istri dan Ibu.
Bang Shaleh, MT begitu biasa beliau dipanggil, juga memberikan keleluasaan kepada istrinya untuk berkarir dalam dunia birokrat sebagai kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan di pemerintah Provinsi Banten, begitu juga dengan ketiga anak-anaknya, beliau memberikan kebebasan penuh kepada anaknya untuk mengambil pilihan karir yang di inginkan anak-anaknya, contoh : anak pertama Fitria Oriza berprofesi sebagai dokter dan sekarang menjabat Kepala Puskesmas di Pondok Benda Pamulang, begitu pula dengan anak laki-lakinya Ahmad Syawgi S.Sn berhasil menyelesaikan strata satunya di Trisakti dengan mengambil jurusan seni desain grafis dan sekarang berkarir di dunia politik dengan menjadi wakil rakyat Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, sedangkan putrid bungsunya Athia Dista masih berjuan menyelesaikan studynya di Australia.
Buah dari kerja keras dan kelulusannya selama satu setengah tahun menjadi seorang Pj. Walikota Tangsel, bang Shaleh mampu membuat struktur organisasi tata kerja pemerintah kota, selain itu juga bang Shaleh membuktikan mampu membuat perencanaan dan pembangunan RSUD Kota Tangerang Selatan dan merancang pembangunan puskesmas di setiap kelurahan, karena beliau sadar betul bahwa untuk terwujudnya kesejahteraan social warga Tangsel harus sehat terlebih dahulu.
Ditengah keterbatasan anggaran dan terbatasnya wewenang seorang Pj. Walikota bang Shaleh di tantang harus mampu merevitalisasi dan merelokasi warga bantaran Situ gintung pasca jebolnya tanggul Situ Gintung tersebut. Dan sekali lagi bang Shaleh mampu menjawab tantangan semua orang, dengan waktu relative singkat bang Shaleh mampu merubah wajah Situ Gintung menjadi ruang terbuka hijau yang paling diminati warga Tangsel. Tak puas sampai disitu bang Sholeh juga membuat terobosan berani dengan membuat perencanaan pelebaran jalan menuju pusat pemerintah kota Tangerang Selatan yang proyeknya diteruskan oleh walikota terpilih sekarang ini Ibu Airin Rahmi Diany.
Bang Shaleh juga dikenal sebagai seorang pelobi ulung, di tengah tarik menarik persoalan pajak daerah antara Kabupaten Tangerang sebagai kabupaten induk dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan sebagai pemiliki teritorial penerima pajak, bang Sholeh dengan kepiawaiaannya melakukan lobby kepada pemerintah Kabupaten Tangerang dengan difasilitasi oleh Kemendagri pada saat itu, yang pada akhirnya pemerintah Kabupaten Tangerang dengan ikhlas menerima hasil perundingan dengan memberikan seluruh kewenangan penerimaan pajak kepada pemerintah Kota Tangerang Selatan yang dipimpin Pj. Walikota Ir. H.M. Shaleh, MT dan dari penerimaan pajak itulah Pemerintah Kota Tangerang Selatan memiliki modal dasar untuk melakukan pembangunan kota hingga saat ini.
Demikian sekelumit tentang bang Shaleh, semoga secarik kertas ini dapat menjadi inspirasi buat kita semua, disini penulis juga mencoba menyampaikan pesan bahwa sebuah Keberhasilan di hasilkan dari sebuah kerja keras serta dukungan dan doa dari keluarga.