Diketahui, pasca insiden terbakarnya pesawat yang ia kendarai jenis Swayasa Single Seater, Sugeng langsung dilarikan ke Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta karena mengalami luka bakar serius. Menurut keterangan dari pihak keluarga, Sugeng menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 12.45 siang tadi.

Pihak keluarga yang mengetahui kabar tersebut langsung dirundung rasa duka yang mendalam. Pasalnya, penuh kenangan yang manis antara keluarga dengan Sugeng yang mereka kenal sebagai ayah yang baik dan humoris. Bahkan, sugeng pun dikenal sangat bergaul serta aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat setempat. Begitupun bagi keluarga yang ditinggalkan, Sugeng dinilai menjadi sosok ayah yang selalu menjadi panutan anak-anaknya.

"Ayah kami sangat baik dan tiada hentinya membimibing kami selama ia hidup. Sesekali waktu, ayah selalu menyempatkan waktu bersama keluarga," ungkap Farah Zafira.

Menurut Farah yakni putri ketiga dari Sugeng, mengungkapkan, dirinya kaget setelah tahu kabar bahwa ayahnya telah meninggal. Hal tersebut baru diketahuinya setelah salah seorang guru memberitahukan padanya yang saat it ia sedang bersekolah di MTSN Pamulang. Mendengar kabar tersebut, membuatnya bersedih lalu berijin pada pihak sekolah pun, ia bergegas segera pulang ke rumah. Sedangkan, rekan Farah sendiri pun berdatangan setelah pulang sekolah untuk menghibur Farah dari duka yang mendalam.

Jenazah Sugeng usai dibawa dari rumah sakit kemudian dishalati dan langsung dimakamkan hingga petang. Proses pemakaman sendiri berlangsung snagat dramatis. Ratusan pelayat terdiri dari keluarga, kerabat dan sanak saudara banyak yang mengeluarkan isak tangis.