JUMANTIK DAN 3M SOLUSI PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD
detaktangsel.com EDITORIAL - Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel dan jajarannya di tingkat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Pos pelayanan terpadu (Posyandu), Pos pelayanan pembantu (Postu) di tingkat Rukun Warga dan Rukun Tetangga (RT) dalam pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dilakukan secara masif dengan melibatkan banyak pihak.
Selain melakukan penyuluhan massal dan pembagian leaflet DBD, Dinas Kesehatan juga melaksanakan kegiatan pembersihan lingkungan, seperti Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, Mengubur barang-barang bekas (3M) agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk aedes aegepty penyebab DBD.
Mesti pun terbukti kurang efektif, di beberapa titik lokasi, masyarakat juga dengan inisiatifnya melakukan pengasapan (fogging) secara sendiri-sendiri. Kegiatan fogging, pada hakekatnya selain berbahaya bagi kesehatan manusia, juga hanya bisa membunuh nyamuk dewasa saat itu saja, sedangkan jentiknya tidak mati.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Suharno, penyakit DBD adalah penyakit yang berbasis lingkungan akibat adanya genangan air yang menjadi media nyamuk aedes aegpty berkembang biak. "Karenanya, upaya pemberantasan DBD dapat berhasil apabila seluruh lapisan masyarakat menyadari dan berpartisipasi aktif dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) di lingkungannya masing-masing, melalui langkah-langah 3M.
Di Kecamatan Pamulang misalnya, kegiatan penanganan penyakit DBD melalui pembentukan Jumantik dilakukan di Komplek Perumahan Villa Dago Pamulang. Sosialisasi pemberantasan DBD oleh relawan Jumantik tersebut pada tahap awal dilakukan di RW. 24 Benda Baru, RW 10 Pondok Benda, dan RW 28 Pamulang Timur.
Kegiatan tersebut, sebagaimana dijelaskan Ketua RW. 24 Villa Dago Subekti kepada detaktangsel.com, wakil ketua RW 24 Moh. Ikhsan Rasyid bersama rekannya dari RW lain, yakni RW 24 Benda Baru , RW 10 Pondok Benda (pak Joko), dan RW. 28 Pamulang Timur (pak Wisnu) mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dalam Seminar Bergerak Bersama Cegah DBD sebagai Supervisor Terbaik Tingkat Kota Tangsel yang dihadiri perwakilan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization - WHO), perwakilan Kementerian Kesehatan RI, perwakilan Pemprov DKI Jakarta, dan perwakilan Dinas Kesehatan se-Indonesia pada 16 Juni 2016 di Hotel Sahid Sudirman Jakarta. Apresiasi tersebut.
Apresiasi tersebut diharapkan ditindaklanjuti dengan proses pendampingan secara berkelanjutan oleh Pemkot Tangsel.
"Penghargaan tersebut merupakan apresiasi pemerintah sebagai wilayah inisiator percontohan pertama dalam melaksanakan program bakti sosial dalam pemberantasan penyakit DBD" ungkap Ketua RW. 24 Benda Baru Subekti.