TANGSEL MENJADI 'SURGA' ?
detaktangsel.com - Perjalanan lima tahun berdirinya Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hasil pemekaran Kabupaten Tangerang, benar-benar menjelma menjadi pesaing terkuat bagi Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Banten sebagai wilayah terdepan dalam bidang pusat bisnis dan jasa, penataan ruang wilayah, pembangunan infrastruktur jalan, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, serta peningkatan fasilitas dan pelayanan kesehatan.
Dalam banyak kesempatan, Walikota Tangsel, Hj. Airin Rachmi Diany menyampaikan bahwa dalam rangka Menata Tangsel sebagai rumah bersama, maka setelah penataan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, ketersediaan pendidikan yang berkualitas dan berbiaya murah (terjangkau seluruh kalangan masyarakat), peningkatan derajat kesehatan masyarakat, maka titik berat program berikutnya adalah peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat menuju sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Visi pemerintah kota (Pemkot) Tangsel menciptakan masyarakat Tangsel yang Cerdas, Modern, dan Religius, bukan perkara mudah untuk diwujudkan. Dan, sebagaimana sebuah pepatah tua "Tiada Gading Yang Tak Retak", dan didalam setiap perubahan (pembangunan) memunculkan dinamika (ekses) yang beraneka ragam.
Ekses yang menonjol terjadi adalah adanya pertumbuhan penduduk yang signifikan dengan pembangunan wilayah. Dalam tempo lima tahun, Tangsel menjadi kawasan padat permukiman dan penduduk beserta kepemilikan kendaraan roda dua (R.2) dan roda empat (R.4).
"Lihatlah ketika hari libur, warga Tangsel keluar rumah dengan kendaraan R.2 dan R.4, maka anda akan bisa lihat Tangsel sekarang sumpek seperti DKI Jakarta," ungkap Edi warga Kecamatan Pamulang.
Yang paling memprihatikan lagi adalah kenyataan Kota Tangsel mendunia tidak hanya sebagai Juara Olimpiade Saint dari pelajar-pelajar unggulan, tetapi juga menjadi "surga"nya oknum kontraktor hitam, dan bandar besar narkoba, serta menjadi sarang teroris. Jadi, apa yang sesungguhnya tengah terjadi ?
(Red)