Berlangsung di GOR Angsapura Medan, Selasa (17/9) siang, dua pasangan ganda putri Jakarta berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Hasil itu terjadi setelah di babak semifinal pasangan pertama ganda putri DKI Jakarta Rina/Mira, mampu kalahkan pasangan tuan rumah Sumut Amanda/Nida melalui tiga set langsung 13-11, 11-9, 11-9.

Sedangkan di semifinal lainnya, pasangan kedua DKI Jakarta, Desi/Anastasya juga menang atas pasangan ganda putri Bali Deviyanti/Devinta berkesudahan dengan skor 3-1. Dengan begitu, terjadi final sesama atlet Jakarta.

Pelatih DKI Jakarta, Nanang Gatot Subroto mengungkapkan hasil ini memang sudah diprediksi sejak awal. Hasil ini menurut Nanang, juga sesuai dengan target di sektor ganda putri, sekaligus mengulang keberhasilan di PON 2016 Jawa Barat.

“Kami sudah menargetkan di ganda putri (emas) jadi memang pertandingan tegang. Kami akan siapkan strategi saat di final nanti,” kata Nanang.

Sementara, pelatih ganda putri Sumut, Muhammad Andika mengatakan tim lawan memang jauh lebih berpengalaman. Meski, anak asuhnya dinilai sudah memberikan perlawanan maksimal terhadap atlet lawan.

“Kami enggak mau kasih segampang itu, bukan berarti menyerah kalah ya. Makanya, kami selalu kasih pesan agar mereka bermain sungguh-sungguh, tetapi memang atlet Sumut kalah pengalaman,” katanya.

Sedangkan di semifinal ganda putra, pasangan ganda putra Jatim Ficky/Affan juga lolos ke final setelah menang 3-2 atas pasangan Kaltim Abdul/Hair. Pada final, Jatim akan melawan pasangan ganda putra Jabar Gibran/Rahmat yang sebelumnya mengandaskan perlawanan ganda putra Bali, Komang/Tedja dengan skor 3-1.