Kurangi Sampah, Pemkot Siapkan 40 TPS 3R
detaktangsel.com - PAMULANG, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel menyiapkan 40 Tempat pembuangan sementara sampah (TPS) 3R (reycle, reduse, reuse). Langkah ini dilakukan guna menekan volume sampah yang kian tumbuh. Puluhan TPS itu tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Kota Tangsel. Satu TPS 3 R ini mampu melayani 1.000 KK.
Berdasarkan informasi jumlah sampah di Kota Tangsel per harinya mencapai 120 ton. Ratusan ton sampah itu paling banyak berasal dari pasar tradisional, mall, maupun pemukiman.
Kabid Kebersihan DKPP Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan pihaknya akan terus menambah jumlah TPS 3R. Ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah sampah yang terus banyak di daerah pemekaran kabupaten Tangerang. Yepi mengungkapkan TPS 3R sendiri telah dibuat sejak tahun 2011. Dimana setiap tahun jumlahnya terus meningkat, mulai dari 10 saat pertama kali dibuat, hingga kini mencapai 40 TPS.
Ia berharap adanya TPS 3R ini bisa menekan volume sampah hingga 70 persen. “Harapan kita bila jumlah TPS 3R ini sudah maksimal, sampah di sini bisa terus ditekan,” katanya, Senin (6/1).
Dijelaskannya, TPS 3R ini memiliki fungsi mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai. Sampah-sampah yang ada di TPS 3R ini dipisahkan menjadi dua, sampah organik dan non organik. Sampah organik ini bisa dimanfaatkan menjadi kompos. Sementara non organik dapat digunakan untuk berbagai industri kreatif atupun kegiatan lainnya.
Yepi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengembangkan sampah daur ulang yang bisa dimanfaatkan untuk industri kecil menengah. Misalnya bekas-bekas sampah plastik didaur menjadi tas dengan corak produk tertentu. Produk ini bila terus dikembangkan akan menghasilkan nilai ekonomis yang menguntungkan. “Kita juga melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk pengembangan industri kecil. Konsepnya seperti apa, ini tengah dirumuskan,” katanya.
Saat ini pengembangan produk sampah daur ulang masih mengalami pelbagai kendala. Mulai dari pemasaran produk hingga distribusi barangnya yang masih tersendat. Akibatnya banyak sampah daur ulang yang didiamkan saja karena tidak tahu mau dikirim kemana.
Solusi yang akan dilakukan adalah menggandeng swasta agar pemasaran produk-produk itu dapat berjalan dengan baik dan lancar. “Kalau sudah dipasarkan dengan strategi yang bagus, harapan kita produknya bisa dikenal luas,” ungkapnya.(def)