Dalam sambutannya, Ketua KSK Resort Tangsel, Aditya Jaya menegaskan akan bermitra dengan kepolisian dan pemerintah untuk menciptakan suasana aman di Tangsel. "KSK sudah diakui dengan bukti kehadiran pejabat (di pengukuhan). KSK ingin meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Tangsel dengan
peningkatan keamanan," ungkap Aditya.

Menurutnya, KSK memiliki jargon 'Tanpo Pamrih Rame Ing Gawe' yang berarti bekerja keras tanpa pamrih. "Kami tidak hanya melindungi para pelaku usaha agar mata pencariaanya lancar. Tetapi juga kami melindungi setiap individu masyarakat agar terhindar dari rasa takut tinggal di Tangsel. Tentunya hal tersebut kami lakukan tanpa pamrih," tegasnya.

Aditya bercerita, beberapa saat yang lalu pernah ada seorang ibu di Serpong yang ketakutan saat rumahnya disatroni oleh dept collector. "Si ibu akhirnya menelpon polisi. Tak lama kemudian, Polres Tangsel mengkomunikasikan kepada KSK setempat untuk menolong ibu tersebut. Kami pun menurunkan 30 personel KSK. Si Dept Collector yang badannya kekar pun ketakutan. Kami tidak menghakiminya, tapi kami hanya menjaga si ibu agar terhindar dari rasa takut," selorohnya menjelaskan kinerja KSK.

Dalam kesempatan tersebut, Airin juga berjanji akan memberi bantuan kepada KSK agar bisa meningkatkan kinerjanya. "Kami akan mendesak anggota dewan (DPRD Tangsel) agar tidak menghapus pengajuan dana bantuan untuk KSK," ujarnya.

Rencananya, dana tersebut akan dialokasikan untuk membeli Handy Talky (HT). dengan tujuan agar komunikasi antara anggota KSK dan kepolisian berjalan dengan lancar. "Dengan demikian, bantuan akan segera datang jika ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan cepat," pungkas Airin