DTKBP Tangsel Penyumbang Silpa Tertinggi
detaktangsel.comPAMULANG - Dari hasil evaluasi Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) penyerapan anggaran untuk pembangunan fisik, Dinas tata kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel merupakan penyumbang silpa terbesar.
Hasil tersebut setelah Pemkot mengadakan Evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penyerapan anggaran memasuki triwulan akhir 2014.
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan separuh belanja modal Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel ada di empat Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD). Yakni Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman (DTKBP), Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.
"Kita ingin melihat seberapa besar serapan anggaran dari empat dinas besar itu," ungkap Benyamin kepada wartawan saat ditemui di Serpong, Kamis (20/11).
Dari empat SKPD tersebut Benyamin menambahkan, DTKBP paling banyak menyumbang Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa). Dari hitungan kasar, Rp 115 miliar diprediksi tidak terserap. Akan tetapi, Pemkot Tangsel akan meminta saya detail dari DTKBP untuk jumlah pastinya.
"Dari evaluasi, DTKBP belum sanggup menghitung angka pasti total keseluruhan anggaran yang belum terserap,"ungkapnya.
Lebih lanjut, Benyamin mengatakan, Silpa sudah dipastikan akan timbul dari pembangunan gedung SKPD 2 dan SKPD 3. Akan tetapi, pembangunan ini sifatnya multimedia. Selain itu pembangunan Taman Budaya juga dipastikan Silpa, lantaran pembangunannya hingga kini masih mangkrak. Anggaran pembangunan Taman Budaya ini sebesar Rp 24 miliar.
"Ada persoalan di lapangan untuk pembangunan Taman Budaya. Pedagang tanaman belum mau untuk direlokasi," ucapnya.
Selain itu, ada beberapa pembangunan gedung Sekolah Dasar (SD) yang hingga kini pembangunannya masih 30 persen. Jika itu tak rampung saat tutup buku nanti, pembangunan ini pun akan menghasilkan Silpa. "Tapi masih optimis akhir tahun nanti rampung,"katanya.
Benyamin menegaskan akan memberikan teguran keras jika Silpa terlampau tinggi. Menurutnya, jika Silpa yang terbilang tinggi, ada kinerja yang tidak efektif di Sumber Daya Manusia (SDM).
"Diomelin sudah pasti lah. Kan pasti ada kepemimpinan yang tidak efektif kalau Silpa tinggi,"ucapnya.
Sementara, Kepala Bagian Pembangunan Achmad Zubair mengatakan target pembangunan saat ini masih berproses. Dirinya pun mengakui DTKBP masih menempati urutan teratas penghasil Silpa. Saat ini serapan anggarannya masih di angka 40 persen.
"Ketuk palu APBD telat. Ada waktu yang terbuang. Itu lah yang salah satunya faktor penyerapan minim anggaran yang terserap,"ungkapnya.