Menurunnya Kader Intelektual Ciputat
detaktangsel.com OPINI - Ciputat sebuah kota kecil yang dikenal peradabannya .Telah banyak lahir tokoh –tokoh cendekiawan muslim yang dikenal dunia, seperti Harun Nasution, Nur Cholis Madjid maupun Azumardi Azra. Mereka berangkat dari kekosongan ilmu tapi mereka melaju dengan kekuatan pemikirannya. Mereka mewujudkan manhaj modern, sebagai tuntutan zaman. Tidak serta merta mereka beraksi. Akan tetapi, beliau-beliau meraup ilmu sebanyak-banyaknya, tanpa kepuasan.
Inilah, bentuk cendekiawan yang lahir dari ciputat,yang mengandalkan daya pikir untuk menjunjung tinggi kedamaian dan kebebasan, yang belum puas dengan hasil yang telah dicapai. Entah, bagaimana dengan generasi Ciputat saat ini? Senada atau tidak, generasi adalah pengganti pemimpin yang mendahului kita. Para tokoh cendekiawan muslim memiliki sejuta keilmuan dan bagaimana dengan sosok generasi ciputat saat ini, khususnya mahasiswa?. Semangat tak kunjung terbit dalam memperkaya wawasan keilmuannya.
Sadarkah Mahasiswa Ciputat saat ini ?
Buku pengetahuan, bukan alasan pertama untuk menemani ruang aktivitas sehari-hari. Dialektika mahasiswa sudah jarang terlihat di sekeliling Ciputat. Budaya berfikir sudah mulai hilang,. Pada ujung-ujungnya adalah dampak modernisasi global. Kalau toh, yang menjadi objek salah satunya adalah mahasiswa yang mengerti arti dari generasi, maka merekalah yang dapat menyimpulkan penerus dari para tokoh cendekiawan yang lahir dari Ciputat. Kemudian, generasi seperti apa yang dibutuhkan oleh negara yang memiliki beribu pulau?
Sebagian mahasiswa melewati aktivitasnya, diburui oleh sebuah keromantisan, terkadang bermuara pada kehinaan semata. Tak sedikit mahasiswa yang menghamburkan uangnya demi kesenangan sesaat. Banyak kita temukan mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap kehidupan rakyat yang tertindas. Apakah mahasiswa yang berlabel generasi bangsa seperti ini untuk dijadikan orang terdepan ? Mahasiswalah yang selayaknya merenung, pendidikan yang hanya dijadikan simbol meraih ijazah dan sejenisnya. Maka selaku mahasiswa yang berciri khas sebagai agent of change, control dan movement, patut untuk mempercayai dirinya. Bahwa dirinya akan bergelar leader of tomorrow.
Menanam berbagai wawasan keilmuan dan pengalaman organisasi, dapat menjawab apa yang diresahkan oleh bangsa ini.. Akan tetapi, kesadaran semangat berintelektual seharusnya terbesit dihati para generasi Ciputat saat ini. Maka generasi hari esok akan sama dengan para leluhur yang sudah terbang diatas angkasa. Supaya bangsa ini tidak krisis dari pemuda-pemudi yang cakap dalam berbagai bidang.
Wahai mahasiswa...
Membaca adalah modal awal kalian untuk mengetahui segala sesuatu. Baik, yang tersurat maupun tersirat. Dan diskusi, melatih kalian untuk menyampaikan pendapatnya dan memperkuat mental pemberani. Toh banyak forum diskusi yang tersebar di ciputat, seperti FORMACI,Pyramid,LSC, maupun lainnya. Manfaatkan betul apa yang ada di Sekitar Ciputat, bukan hanya sekedar nongkrong di Caffe ,Sevel maupun tongkrongan lainnya yang tak menjamin mutu intelelktual kita saat ini. Kembali kan lagi Ciputat yang dikenal sebagai tempat lahirnya para cendekiawan-cendekiawan muslim Indonesia maupun dunia.
Ulul Alfi Kurniawan
Mahasiswa Tafsir Hadits, UIN Syarif Hidayatullah