Selain itu, juga latihan menembak bagi anggota organik Dodiklatpur di Lapangan Tembak Ciuyah.

Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemahiran, keahlian menembak bagi para anggotanya dan juga bagian dari pemeliharaan kemampuan menembak.

"Latihan ini dilakukan rutin tiga bulan sekali. Latihan menembak senapan laras panjang dengan jarak tembak 100-300 meter dan untuk jenis pistol dengan jarak tembak 50-100 meter," kata Letkol Inf Wirawan EP, Komandan Dodiklatpur kepada wartawan di lokasi tembak Ciuyah, Rabu (19/3).

Ada beberapa tahapan atau tingkatan latihan menembak. Pertama latihan dasar menembak dengan cara tiarap. Setelah itu, ada juga dengan cara duduk, jongkok, dan terakhir tahapan berdiri. Senapan yang digunakan pada latihan jenis laras panjang SS1, 5,56 mm.

Menurut Wirawan, ada dasar-dasar menembak agar tepat bidikan. Dalam menembak harus dapat menguasai emosi, dan yang terpenting mengatur napas saat membidik papan tembakan.

"Intinya, dalam menembak harus konsentrasi, atur napas, dan tidak tegang," ungkapnya.

Ia menambahkan, Dodiklatpour juga memberikan latihan menembak bukan hanya rutin kepada anggotanya. Tetapi setiap siswa yang dikirim ke Dodiklatpur diberi latihan menembak. Saat ini Dodiklatpur sedang mendidik prajurit Raider.

Para prajurit ini masih terus dilatih hingga mereka benar-benar menjadi prajurit TNI yang andal, profesional, dan siap membela Tanah Air.(Nov/gus)