Keberadaan para pedagang ini menyebabkan ruas jalur Jalan Maulana Hasanudin makin sempit dan semrawut.

Pasar Lama ini menjadi pilihan alternantif setelah Pasar Rau. Pasar ini biasa dikunjungi masyarakat berbelanja kebutuhan sehari hari. Kini kondisinya semrawut. Di mana puluhan pedagang mendominasi dan menempati lapak dagangan di areal depan hingga badan jalan.

Meski dirasa mengganggu lalu lintas kendaraan yang melintasi jalan depan pasar. Namun diakui salah satu pedagang musiman, Hasmidin bahwa tindakannya sewaktu-waktu bisa membuat dirinya dan barang dagangannya diangkut Satpol PP. Ini sebagai langkah yang terpaksa dijalankan.

"Ya, saya gak kebagian tempat lapak. Maka, saya buka lapak di pinggir jalan," ungkapnya.

Ia juga mengaku dikenakan biaya retribusi kebersihan sebesar Rp 1000 setiap hari. (wan)