Tanah retak dan longsor, 508 warga diungsikan
detaktangsel.com- BOGOR, Bencana longsor kembali terjadi lagi. Kali ini, menimpa sedikitnya 61 rumah di Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor mengalami rusak berat dan ringan pada Rabu (22/01) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ratusan warga kehilangan tempat tinggal karena rumahnya hancur akibat longsor dan tanah retak, terpaksa diungsikan ke beberapa lokasi di sekitar Desa Cibadak.
Kasi Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan, hingga kini masih melakukan evakuasi terhadap material longsoran bersama warga dan aparat TNI. Sementara warga yang rumahnya mengalami rusak berat karena terkena longsor dan terkena imbas dari pergeseran tanah, sementara diungsikan ke beberapa lokasi terdekat yang lebih aman.
“Ada 508 jiwa yang mengungsi karena longsor dan tanah retak ini. Titik pengungsian sementara di rumah saudara-saudaranya dan tetangga sekitar,” ujar Budi.
Sampai berita ini diturunkan, tambah Budi, pergeseran tanah masih terus terjadi. Bahkan, jalur Puncak 2 yang berada di Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, amblas hingga sepanjang 5 meter. “Malam ini masih ada pergerakan tanah, makanya warga kita ungsikan semuanya,” katanya.
Budi menambahkan, terkait korban longsor di Perumahan Bumi Mutiara Blok JB, Desa Bojongkulur, Cileungsi, Kabupaten Bogor, pihaknya sudah berkooordinasi dengan Pemkab Bogor untuk melakukan penanganan terhadap warga yang menjadi korban longsor.
“Pasti kita tangani. Hanya saja, memang penanganannya tidak langsung kita lakukan pada sesaat setelah kejadian. Kita harus koordinasi, dan lakukan rapat tentang anggaran yang akan disalurkan untuk bantuan. Yang di Bojong Kulur pasti segera kita tangani,” imbuhnya.
Menurut informasi, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui BPBD menyediakan anggaran sebesar Rp17 miliar untuk penanggulangan bencana di tahun 2014. Saat ini, tambah Budi, pihaknya masih melakukan pendataan terkait korban-korban bencana alam di wilayah Kabupaten Bogor yang terjadi sejak beberapa hari ke belakang.
Seperti diketahui, Kabupaten Bogor telah dilanda sejak dua pekan terakhir. Tinggnya intensitas hujan yang terjadi sejak beberapa hari kebelakang menyebabkan bencana banjir dan longsor terjadi dimana-mana di Kabupaten Bogor. Menurut catatan, sebanyak 23 kecamatan dari 42 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bogor mengalami bencana longsor dan banjir dalam kurun waktu 11 (sebelas) hari terakhir. “Ada 15 kecamatan yang mengalami bencana longsor, sedangkan 5 kecamatan lainnya dilanda banjir,” katanya.
Budi menjelaskan, dari 20 kecamatan yang mengalami bencana, lebih didominasi oleh wilayah yang berada di bagian Timur Kabupaten Bogor, seperti, Cileungsi, Jonggol, Sukmakmur, Gunngputri dan Cariu. Sedikitnya, ada 48 Desa yang mengalami bencana banjir dan longsor di wilayah Timur Kabupaten Bogor.
“Wilayah lainnya di bagian Barat, Selatan dan Timur. Di Selatan seperti wilayah Caringin, Puncak atau Sukkajaya di wilayah Barat Bogor,” kata Budi.
Sementara wilayah Timur Bogor yang mengalami banjir antara lain, Desa Buanajaya, Desa Mutamekar, Sukajadi, Cileungsi dan Gunungputri. Semua desa itu lokasinya berada di wilayah timur. Beberapa diantaranya karena luapan Sungai Cikeas yang berimbas ke wilayah Bekasi. (rul)