Kendaraan Bodong dilarang masuk puncak
BOGOR–PT Jasamarga sebagai penyedia jasa jalan tol akses menuju jalur puncak memprediksikan jelang tahun baru mendatang peningkatan kendaraan akan terus naik 4-5 persen dibandingkan hari biasa atau sekitar 40 ribu kendaraan perharinya.
“Setiap hari memang ada peningkaan prediksi lalin, kenaikan yang cukup tinggi dimulai Sabtu (28/12) akan mencapai 30 ribu kendaraan yang keluar gerbang tol ciawi, sampai saat ini arus kendaraan masih dalam batas normal,” ujar Kepala Administrasi Gerbang Tol Ciawi, Kokoy R, kemarin.
Untuk Natal, kemarin, memang belum ada kenaikan kendaraan yang signifikan, karena jatuh pada hari Rabu (25/12) dan masih tergolong normal. Puncak kepadatan biasanya terjadi pada malam tahun baru, seperti tahun lalu kemacetan terjadi sampai tol Sentul Utara. Untuk itu, pihaknya telah mengantisipasinya dengan menambah dua gardu exit dari awalnya hanya enam gardu mendajari delapan.
“Jumlah kendaraana pada natal kemarin mencapai 29.839 kartu tol dari arah Jakarta menuju Ciawi keluar. “Untuk tahun baru kita sudah memprediksi sekitar 35 ribu sampai 40 ribu kendaraan akan keluar dari gerbang tol Ciawi,” terangnya.
Sementara itu, Manager Collecting PT. Jasamarga Jagorawi Kiman menambahkan, kenaikan volume kendaraan sudah terlihat mulai Jumat pukul 13.00, tercatat ada 14 ribu kendaraan melewati gerbang tol Ciawi dan di dominasi oleh kendaraan pribadi.
Untuk membantu pihak Satuan lalu Lintas Polres Bogor dan Polda Jabar pihaknya membuat petunjuk jalan alternatif dan jadwal Penutupan Lajur Puncak yang di pasang depan Gerbang Tol Ciawi dan Cibubur. “Petunjuk tersebut bertujuan agar gerbang tol Ciawi tidak mengalami penumpukan kendaraan pada saat malam tahun baru maupun keesokan paginya,” imbuh Kiman.
Sementara itu, Kepala Polisi Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Asep Safrudin mengatakan, untuk mengantisipasi kepadatan dan kemacetan parah di jalur Puncak Cisarua saat pergantian malam tahun baru, selain menutup jalur untuk kendaraan ke arah puncak selama 12 jam, melarang pengemudi yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraanya masuk ke jalur puncak.
“Kami bersama TNI dan Brimob akan melakukan razia gabungan di pintu masuk kawasan puncak, jadi jangan harap pengemudi yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraanya bisa masuk dan naik,” tegasnya.
Ia mengatakan, sasaran razia gabungan yang dilakukan adalah, senjata api atau senjata tajam dan minuman keras (miras) yang dibawa oleh pengemudi yang akan menghabiskan malam pergantian tahun baru di kawasan Puncak.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Muhamad Chaniago mengatakan, titik-titik lokasi kegiatan operasi gabungan yakni perempatan Ciawi, dan selepas gerbang tol (GT) Ciawi. “Operasi ini kami gelar beberapa jam sebelum pemberlakuan penutupan jalur puncak saat malam pergantian tahun baru dari pukul 18:00-06:00 wib,” ungkapnya.
Ia menjelaskan kepadatan yang terjadi saat natal dan malam tahun baru dikarenakan banyaknya kendaraan yang keluar masuk penginapan serta tempat wisata di wilayah Kecamatan Megamendung dan Cisarua. Namun kemacetan akan terus terjadi di titik rawan yakni ditanjakan Selarong, simpang Megamendung, Restoran Cimory, Pasar Cisarua, Lokawiratama, simpang Taman Safari Indonesia (TSI), dan kawasan Masjid Atta'awun.
Sedangkan untuk kendaraan roda dua, Polres Bogor sudah mengalihkan ke Jalan alternatif menuju puncak agar tidak melewati jalur utama. Pengaturan roda dua dari arah Jakarta ke Bogor di buang menuju bendungan ke kanan terus keluar di lembah nyiuk untuk mencegah crossing di daerah Megamendung-Cisarua.
“Demikian sebaliknya untuk dari arah atas (puncak.red) akan dialihkan menuju batu layang yang akan keluar nanti di Cilember dan sudah di siapkan rambu rambu pentunjuk pada jalan alternatif,” pungkasnya. (rul)