3 Jenis Virus Penyebab Diare, Gejala, dan Cara Pencegahan
detaktangsel.com WOOW -- Diare merupakan gangguan pencernaan yang membuat penderitanya buang air besar lebih sering daripada normalnya. Umumnya, seseorang bisa buang air besar sebanyak 1-2 kali dalam sehari. Sementara itu, frekuensi buang air besar saat diare bisa lebih dari itu, meskipun pada saat itu hanya mengonsumsi makanan ringan atau minum air.
Penyakit tersebut dapat dipicu oleh virus yang menular. Berikut penjelasan tiga virus penyebab diare yang perlu kamu ketahui beserta gejala yang ditimbulkan. Plus, cara pencegahan guna melindungi kesehatan.
1. Rotavirus
Virus penyebab diare yang pertama adalah rotavirus. Virus ini hanya menyerang bayi dan anak-anak. Rotavirus menular melalui mulut. Bayi atau anak-anak yang sudah terinfeksi Rotavirus bisa menularkannya kepada orang dewasa.
Gejala yang timbul akibat infeksi rotavirus biasanya akan muncul dalam waktu 2 hari setelah terinfeksi, selain diare, biasanya infeksi rotavirus juga disertai dengan gejala lain, seperti muntah dan hilangan nafsu makan.
Sebagai pencegahan, vaksin penangkal virus tersebut telah disetujui untuk bayi sejak tahun 2006 dengan nama vaksin rotavirus. Akan sangat diasarankan melakukan vaksinasi rotavirus pada bayi dan anak-anak sehingga bisa mencegah diare parah akibat virus terkait.
2. Astrovirus
Virus penyebab diare yang kedua adalah astrovirus. Meskipun tidak sepopuler rotavirus, astrovirus tetap menjadi penyebab diare yang signifikan. Sama halnya dengan rotavirus, virus ini juga menyerang anak-anak.
Perbedaanya adalah gejala yang menyertainya. Gejala yang menyertai infeksi virus ini adalah pusing dan dehidrasi ringan.
Dalam kebanyakan kasus, virus ini mulai bermunculan pada musim pancaroba. Astrovirus menyebar melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan terutama pada makanan yang dikonsumsi anak.
Masa inkubasi rotavirus berlangsung antara 1-3 hari dan akan sembuh dalam 1-4 hari. Meski bisa sembuh dalam waktu singkat, pengobatan diare tetaplah diperlukan. Rasa sakit yang timbul karena diare sangatlah tidak nyaman dan bisa menyebabkan perut kosong dalam beberapa waktu.
3. Novorvirus
Ketiga, virus penyebab diare berikutnya adalah novovirus. Virus ini adalah penyebab umum wabah diare yang terjadi di berbagai belahan di dunia. Virus ini bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia.
Penyebaran Novorovirus sangatlah cepat melalui kontak dengan individu yang terinfeksi, permukaan yang terkontaminasi atau makanan tidak bersih. Penyebaran virus yang sangat cepat membuatnya kerap menular bahkan saat di keramaian.
Gejala yang menyertai diare akibat infeksi novorovirus di antaranya mual, demam, dan badan pegal. Kebanyakan orang yang terjangkit Novorovirus akan sembuh dalam 1-3 hari setelah infeksi.
Mengenali virus penyebab diare adalah salah satu langkah untuk melindungi diri dari masalah kesehatan tersebut. Selalu jaga kebersihan, pastikan makanan dan minuman kamu aman agar terhindar dari virus ini.