Kegigihan Yuliana Dharmawan, Warga Kota Tangerang Mengubah Lahan Tidur Jadi Produktif
Detaktangsel.com, Kota Tangerang - Untuk menjalankan sebuah terobosan, ternyata juga harus dibarengi dengan keberanian menghadapi cemoohan yang muncul. Terlebih lagi, terobosan yang dianggap mustahil oleh masyarakat sekitar untuk diwujudkan. Namun kegigihan dan kesabaran, segala cemoohan yang dihadapi akan hilang seiring berjalannya waktu dan berganti menjadi pujian serta kekaguman.
Hal itulah yang dibuktikan Yuliana Dharmawan, warga Pondok Arum, RT 06, RW 03, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Ya, Yuliana adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang terpilih menjadi seorang ibu RW.
"Disitulah saya merasa bahwa keberadaan saya harus bisa mengubah lingkungan, membawa nilai positif, bahkan keuntungan besar untuk warga sekitar. Yakni, saya mulai dengan gerakan Kelompok Wanita Tani (KWT) bersama ibu-ibu sekitar," ungkap Yuliana.
Yuli menceritakan, dimulai dari awal 2014 ia membentuk kampung tematik Demplot Anthurium, dan menerima bantuan alat-alat pertanian dalam program Tangerang Berkebun dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP).
"Awalnya sama Ibu-ibu sempat nanam di lahan 4x6 belakang posyandu, sekali panen, enggak lama banjir, terus kita pindah ke sebelahnya seluas 117 meter tadinya tempat pembuangan sampah, puing, kita kerja bakti kita bersihkan dan manfaatkan untuk berkebun,” kata dia.
Tahun 2015, Yuli mengajak ibu-ibu dan warga setempat kerja bakti pindah ke lahan yang lebih besar seluas 117 meter. Sebelumnya lahan tidur tersebut adalah tempat buang sampah dan puing.
Setahun berlalu, kebun sayur Anthurium mulai berkembang dengan hasil panen sayur-mayur. Selain dikelola untuk kebun, pendapatan panen menambah penghasilan pengelola, yakni ibu-ibu KWT itu sendiri.
Kampung Demplot Anthurium semakin berkembang setelah banjir, kemudian Yuli berinisiatif mendatangi Dinas Ketahanan Pangan (DKP) agar melihat kembali kebun Anthurium yang telah bangkit kembali dari banjir. "Setelah didatangi tim penyuluh diikutkan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) tahun 2018 kami berhasil meraih juara tingkat Provinsi," ujarnya.
Disitulah, kata Yuli eksistensi KWT Anthurium terus mendulang tinggi. Terus bertani, terus memanen, dan terus menghasilkan. Bahkan, lahan ini sudah menjadi penghasilan tetap yang diandalkan para ibu-ibu KWT Anthurium.
"Memiliki langganan, sehingga secara pola pendapatan sudah bisa diperkirakan dan terus merangkak naik secara perlahan. Kami pun berupaya terus mendapat pendampingan dari DKP untun terus dilibatkan diberbagai event pemerintah. Sehingga pelanggan kami bisa terus bertambah dan lebih luas lagi," kata Yuli.
Sebagai informasi, setiap tahunnya Kampung Anthurium juga banyak meraih berbagai penghargaan seperti lomba ketahanan pangan, lomba KWT dan lainnya. Mulai dari tingkat kota, provinsi bahkan nasional. (Rls)