Fase Stres Sosial
detaktangsel.com- EDITORIAL, Pemerintah memberi sinyal pembahasan APBNP 2015 dimungkinkan untuk dipercepat. Terlebih saat ini masa transisi kepemimpinan. Kalau memungkinkan pembahasan setelah 20 Oktober, sebelum Januari (2015).
"Sehebat-hebatnya kami, pasti kami tidak tahu seluruhnya apa yang mau dilakukan pemerintah mendatang. Kami hanya menyusun baseline. Makanya ada APBNP," katanya.
Ketua tim transisi Jokowi-JK Rini Soemarno berterima kasih pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas dukungannya. Pihaknya menyadari bahwa semua programnya tidak bisa diakomodasi pemerintah SBY. Diharapkan bisa diterima DPR.
Pendapat Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Hasto Kristiyanto senada. Bahwa pembahasan Rancangan Anggaran dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015 dimungkinkan dipercepat. Sehingga bisa langsung dilaksanakan pada awal tahun 2015 (implementasi APBNP 2015).
Percepatan pembahasan RAPBN Perubahan karena banyak program Jokowi-JK belum bisa diakomodir melalui RAPBN 2015. Karena itu kedua belah pihak sepakat mempercepat pembahasan RAPBN Perubahan.
Bersamaan itu pula, hari ini, harga gas tabung 12 kg dinaikkan Pertamina. Sebelumnya mulai 1 September 2014, tarif dasar listrik naik. Ada lagi yang mau dinaikkan harga/tarifnya ?
Kondisi psikologis rakyat sangat miris pada pascapilpres 2014. Antara Pemerintah SBY dan pemerintah transisi menyajikan tontonan sungguh sangat menyakitkan hati rakyat.
Isu perubahan ternyata benar-benar akan terwujud. Perubahan yang akan dialami rakyat justru membawa sengsara. Bisa jadi, tidak tertutup kemungkinan rakyat memasuki fase stres sosial.
Bayangkan rakyat tidak stres ketika pemerintah transisi mengamini rencana kenaikan harga LPG, sembako, BBM, dan lain-lain. Lalu, apakah efektif program Revolusi Mental yang digembar-gemborkan Jokowi?
Kiranya, rakyat tidak membutuhkan yang namanya revolusi mental. Sebaliknya rakyat sangat membutuhkan harga-harga kebutuhan pokok turun. Sehingga mereka bisa hidup layak.
Posisi tawar-menawar rakyat makin tipis. Mereka hanya menjadi kuda tunggangan alias kuda troya elit politik. Tak pelak, rakyat hanya menjadi pelengkap penderita dalam program pembangunan. Lalu, bagaimana pemerintahan Jokowi-JK mengantisipasi suasana kebatinan rakyat yang sedemikian rupa?
Harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Harapan tetap harapan. Menunggu menjadi kenyataan sangat tergantung proses.
Kini kenyataannya adalah harga kebutuhan pokok mulai naik. Rakyat tercekik, sedangkan pemerintah hasil produk Pilpres 2014 terkesan pura-pura sangat peduli dengan kepentingan rakyat. Kenyataannya........?