Menurutnya, 90 persen warga mendukung pembangunan apartemen ini. Karena itu pembangunan apartemen ini akan tetap berjalan sesuai dengan perencanaan. "Sebenarnya yang namanya pembangunan pasti ada penolakan ya, ini resikonya. Tapi kita kan membanguan nggak cuma kemarin, prosesnya sudah lama, jadi sudah sering kita sosialisasikan kepada warga. Jadi kok kayaknya ini mengada-ngada ya," kata Eka.

Dirinya menambahkan kejanggalan penolakan juga terlihat dari spanduk yang dipasang di sekitar wilayah pembangunan. "Itu ya spanduknya kan cuma penolakan apartemen, nggak ada nama apartemen apa yang ditolak. Atau RW mana yang menolak. Makanya ya ganjal," ujarnya.

Eka menegaskan untuk membahas penolakan ini masih dini dimana dirinya sendiri masih melakukan proses perizinan Amdal. "Kita taati peraturan. Kita nggak membangun karena memang Amdal belum keluar. Kita sudah sangat menghormati peraturan yang berlaku lho ini, jadi ya ini saya pikir hanya oknum saja," katanya.

Dirinya menambahkan bagi warga yang tidak setuju dengan pembangunan ini bisa langsung bicara dengannya. "Saya ada di kantor, jadi ya kalau mau ngomongin ini ke kantor saja," jelasnya.

Saat ditanya kapan mulai proses pembangunan, Eka mengatakan Agustus ini pembangunan akan dilakukan ketika ijin sudah keluar, apakah apartemen yang akan diresmikan jokowi, dia mengatakan, yang dibangun dua tower awal untuk middle class, yang diresmikan jokowi masih dalam tahap pembuatan desain. "Sudah mencapai 60 persen penjualan," tandasnya.