Peristiwa yang terjadi sekira pukul 13.30, Selasa (29/12) ini berawal dari percikan api di lantai dua. Saat itu, sejumlah pekerja sedang merapikan petasan dan kembang api. Percikan api kemudian menyambar bahan yang mudah terbakar di gudang tersebut.

Sebelum api membesar, karyawan di gudang yang belum diketahui pemiliknya ini berhamburan keluar. Tak berapa lama terdengar ledakan. Api pun kian membesar. Mengetahui peristiwa tersebut, petugas keamanan setempat langsung melaporkan kejadian itu.

Selang 10 menit kemudian, 11 mobil pemadam kebakaran dan 40 petugas datang menjinakkan api. Petugas kesulitan untuk memadamkan api lantaran besarnya api. Beruntung api tidak menjalar ke gudang lain. Api bisa dijinakkan sekira pukul pukul 16.30 Wib.

Saksi mata Sumadi mengatakan, saat terjadi kebakran, suara ledakan kencang mengagetkan dirinya bersama teman-temannya yang sedang jaga.

"Denger ledakan, saya langsung lihat ada asap yang keluar dari gudang tersebut. Bangunan ini sudah lama menjadi tempat produksi petasan dan kembang api, namun baru kali ini kebakar," katanya.

Namun, Sumadi tidak mengetahui pemilik serta perusahaan yang memproduksi petasan dan kembang api tersebut. "Yang kita tahu itu tempat kembang api dan petasan. Ada ribuan petasan didalamnya," ucapnya.

Sementara Kepala Damkar Agus Darmawan menuturkan, untuk memadamkan api, pihaknya menurunkan sebanyak 11 unit mobil damkar dan 40 petugas. "Seluruh kekuatan kita turunkan,"katanya.

Menurutnya, penyebab terjadinya kebakaran lantaran cuaca panas dan gudang tersebut kurang adanya ventilasi udara. Disaat yang sama terjadi gesekan petasan dan kembang api yang posisinya berdekatan. Lalu menimbulkan percikan api dan langsung membakar gudang. "Bukan karena korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," pungkasnya.